UI UX Designer : Pengertian, Workflow, dan Keterampilan yang Harus Dimiliki
Yang harus dikuasai UI UX designer adalah merancang sebuah produk digital. Hal tersebut memerlukan alur yang panjang dan tak mudah. Baca selengkapnya di sini.
By greatnusa • 25 Februari 2023
Bagikan Artikel
Menciptakan sebuah desain produk memerlukan berbagai keterampilan yang saling mengisi satu sama lain. Maka dari itu, ada banyak hal yang harus dikuasai UI UX designer untuk menghasilkan desain produk yang sesuai ekspektasi user.
Siapa yang disebut UI UX Designer?
UI UX designer adalah mereka yang bertanggung jawab melakukan desain user interface (UI) dan user experience (UX) sebuah produk digital. User interface adalah antarmuka yang memungkinkan user berinteraksi dengan sebuah produk dan berfokus pada tampilan visual sebuah produk (berkaitan dengan tema, warna, grafis, dan sebagainya). Sementara itu, user experience adalah desain membuat produk yang nyaman dan memudahkan user saat menggunakan produk tersebut (seperti tentang keberadaan dan fungsi tombol, pilihan kata untuk tombol tertentu, dan sebagainya).
UI UX designer umumnya bergabung bersama tim produk (tepatnya desain produk). Hal ini berbeda dengan graphic designer yang bergabung bersama tim marketing atau creative. Adapun peran graphic designer sendiri berbeda dengan UI UX designer, yakni membuat desain grafis dengan tujuan iklan alias menarik perhatian user, bukan kenyamanan atau kepuasan user.
Baca Juga: Design dan Prototype untuk Digital Supply Chain Management
Workflow UI UX Designer
UI UX designer bekerja saling mengisi sehingga menghasilkan desain produk yang utuh. Keduanya harus mampu mengombinasikan antara keindahan visual dengan fungsionalitas dari produk yang ditawarkan Oleh karena itu, alur kerja dalam sebuah pembuatan desain produk pun saling terkait dan berkesinambungan antara UI designer dan UX designer.
Riset UX
Seperti yang disebutkan sebelumnya, produk yang dihasilkan harus mampu memenuhi ekspektasi user. Jika tidak, maka user tidak akan merasa nyaman saat menggunakan produk tersebut dan angka kepuasan user akan menurun. Apabila hal tersebut terjadi, maka user akan perlahan-lahan meninggalkan produk dan tak enggan untuk beralih ke kompetitor.
Oleh sebab itu, tim akan melakukan UX research yang dilakukan oleh seorang UX researcher. Riset dapat dilakukan dalam berbagai metode seperti penyebaran survei, wawancara user, dan lain sebagainya.
Substansi yang diriset pun bermacam-macam, seperti misal apakah solusi yang akan ditawarkan sesuai dengan kebutuhan user, fitur apa yang sebaiknya perlu ditambahkan atau bahkan dinilai tidak penting, bagaimana kesan terhadap ilustrasi atau gaya tulisan yang digunakan, apakah letak tombol-tombol sudah sesuai dan mudah untuk membantu navigasi user, dan masih banyak lainnya.
UX researcher akan mengolah data dari riset tersebut. Informasi hasil riset lantas didiskusikan sebelum akhirnya disepakati dan dijadikan pedoman oleh UI UX designer.
Pembuatan IA
Information architecture (IA) adalah informasi yang disajikan dalam bentuk bagan, kolom, atau desain terstruktur lainnya yang saling berkaitan. Penyusunan IA ini tak lain bertujuan untuk memudahkan tim dalam memahami konsep produk.
Sebuah information architecture yang baik juga harus memenuhi beberapa komponen tertentu agar mencapai tujuannya dengan optimal. Adapun beberapa komponen yang dimaksud adalah sistem navigasi, organisasi informasi, pelabelan informasi, dan sistem pencarian.
Pembuatan Wireframe
Wireframe adalah kerangka gambar sebagai rancangan produk digital pada level struktural. Proses ini memberikan sketsa visual yang menunjukkan alur informasi user dalam mengoperasikan sebuah produk.
Di tahap inilah peran UX sangat besar. UX designer akan merancang halaman yang baik hingga fungsionalitas yang paling tepat sesuai yang diinginkan oleh user. Adapun dalam pembuatan wireframe, UX designer dapat menggunakan gambar tangan maupun software pendukung seperti Figma dan Adobe XD.
Pengaturan UX Flow
Langkah berikutnya adalah mengatur alur bagaimana sebuah produk digunakan oleh user. UX flow ini tentu dirancang dengan pendekatan user experience sehingga user merasa nyaman dalam menggunakan produk.
Pembuatan alur ini juga dapat berangkat dari hasil UX research yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Belajar Bagaimana Mengolah Data Secara Terstruktur
Pembuatan Prototype
Jika alur UX sudah ditetapkan, saatnya membuat prototype. Prototype merupakan bentuk, model asli, atau contoh yang menjadi dasar untuk proses selanjutnya (dapat diturunkan atau dikembangkan kemudian). Beberapa aplikasi untuk membuat prototype adalah Adobe XD, MockPlus, Invision, dan lain-lain.
Prototype bertujuan mempermudah proses penjelasan rencana produk melalui demonstrasi produk secara fungsional. Selain itu, prototype juga bertujuan memberi spesifikasi sistem kerja yang lebih nyata.
Perancangan Design System
Pembuatan design system bermaksud untuk menyimpan berbagai komponen desain seperti ikon, font, color palette, dan lain-lain ke dalam suatu library. Pada tahap inilah, UI designer mulai berperan.
Namun, UI designer tidak sendirian saat melakukan perancangan design system. UI designer berkolaborasi dengan developer. Selagi UI designer menyiapkan elemen desain, developer menyiapkan komponen library yang akan digunakan.
Desain UI
Nah, kini saatnya UI designer memaksimalkan keterampilannya dalam menyajikan visual yang menarik. DI tahap ini, UI designer mulai merancang tampilan visual yang menarik dengan perpaduan warna, tipografi, hingga ilustrasi yang menarik dan representatif.
Ada banyak tools yang tersedia untuk membantu UI designer menyiapkan desain user interface. Beberapa yang umum digunakan antara lain Adobe Illustrator, Sketch App, dan Adobe Photoshop.
Development dan Testing
Desain user interface yang telah lolos uji kemudian mulai dikembangkan oleh tim developer. Untuk memastikan implementasi desain sesuai dengan apa yang dirancang, developer dan UI designer harus tetap berkomunikasi.
Apabila seluruh bagian produk sudah dikembangkan, maka tim harus melakukan uji coba dulu sebelum meluncurkannya ke pasar yang lebih luas. Desain tersebut akan dinilai dan diperbaiki jika diperlukan sebelum akhirnya benar-benar siap untuk dirilis ke user.
Baca Juga: Pengertian Supervised Learning dalam Machine Learning
Keterampilan yang Harus Dimiliki
Kompleks dan vitalnya desain UI UX membuat design terkait harus memiliki beberapa keterampilan khusus. Secara umum, berikut adalah tiga hal penting yang harus dikuasai UI UX designer untuk menjalankan perannya secara maksimal.
Komunikasi Visual
UI UX berkomunikasi dengan user melalui media sosial sehingga wajar jika UI UX designer haruslah memiliki kemampuan komunikasi visual yang baik dan kuat. Mereka harus mempunyai pemahaman baik terhadap teori desain, gambar, tata letak, warna, ikon, dan sebagainya.
Riset
Tak cuma mengandalkan UX researcher, UI UX designer juga perlu membekali diri dengan kemampuan riset yang baik. Beberapa skill terkait yang dimaksud adalah merencanakan, mengeksekusi, menganalisis, dan menarik sebuah kesimpulan.
Wireframing dan Prototyping
Wireframe adalah alat komunikasi utama designer untuk menjelaskan kepada stakeholder terkait lainnya terkait ide yang akan diwujudkan. Tanpa adanya wireframe, sulit bagi designer untuk dapat meyakinkan stakeholder untuk mewujudkan gagasan yang dimiliki. Sementara itu, prototype akan membantu designer untuk memperlihatkan secara jelas produk yang akan dilempar ke user.
Hal-hal yang harus dikuasai UI UX designer tidak hanya sebatas hard skill, tetapi juga soft skill seperti kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi, analytical thinking, dan masih banyak lainnya. Kemampuan ini pun harus senantiasa dilatih.
Jika kamu tertarik menjadi UI UX designer, GreatNusa adalah pilihan tepat untuk membantumu menyiapkan diri. Kamu bisa mengakses kurus online terkait UI UX design yang tersedia secara online. Tentunya, topik yang tersedia pun beragam dan up to date dengan kebutuhan industri terkini, baik hard skill maupun soft skill untuk mendukung kariermu.
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Pengertian Manajemen Konflik dan Fungsinya dalam Bisnis
By greatnusa • 29 Maret 2023
Teori Brand Image: Pengertian, Komponen, dan Manfaat
By greatnusa • 20 Maret 2022
Apa Itu Personal Branding dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
By greatnusa • 23 Maret 2022
Market Growth: Pengertian serta Faktor yang Memengaruhinya
By greatnusa • 5 Februari 2023
Key Opinion Leader Adalah: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Tugasnya
By greatnusa • 30 Maret 2023
Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya
By greatnusa • 30 Maret 2023