Cloud Computing: Pengertian, Tipe, Serta Fungsinya
Apa yang dimaksud dengan cloud computing? Cari tahu lebih dalam mengenai cloud computing, mulai dari fungsi, jenis, dan komponennya pada artikel ini!
By greatnusa • 3 Februari 2023
Bagikan Artikel
Apa yang dimaksud dengan cloud computing? Pertanyaan ini mungkin terlintas di benakmu ketika mendengar istilah yang sedang populer dalam dunia komputer ini.
Sudah banyak perusahaan yang menerapkan teknologi cloud computing sebagai salah satu manajemen datanya. Alasannya terletak pada kelebihan cloud computing yang memiliki kapasitas penyimpanan cukup besar tetapi memiliki harga terjangkau.
Lantas, apakah sebenarnya cloud computing itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Cloud Computing
Cloud computing alias komputasi awan merupakan kombinasi dari teknologi komputer dan internet yang memberikan layanan komputasi melalui internet, termasuk server, perangkat lunak, penyimpanan data, database, jaringan, dan analitik. Istilah cloud dalam cloud computing merupakan visualisasi jaringan internet dan komputer. Singkatnya, cloud computing merupakan layanan komputasi berbasis internet.
Cloud computing berbeda dari server konvensional yang perlahan mulai ditinggalkan perusahaan. Perbedaannya terletak pada jumlah dana yang dikeluarkan. Server konvensional mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan dana besar agar bisa membeli server, router, serta merekrut karyawan untuk pemeliharaan infrastrukturnya.
Jenis-Jenis Layanan Cloud Computing
Ada tiga jenis layanan cloud computing yang tersedia, yaitu SaaS, PaaS, dan IaaS. Bagaimana penjelasannya?
1. Software-as-a-Service (SaaS)
Software-as-a-Service (SaaS) merupakan model yang menggunakan lisensi penggunaan dari penyedia layanan cloud computing. Lisensi tersebut harus didapatkan melalui metode langganan (subscription) agar bisa menggunakan fitur yang tersedia.
2. Platform-as-a-Service (PaaS)
Platform-as-a-Service (PaaS) terlihat mirip seperti SaaS karena menggunakan metode lisensi. Perbedaannya, pengguna PaaS mendapatkan lisensi melalui perangkat lunak atau aplikasi di platform yang digunakan.
3. Infrastructure as-a-Service (IaaS)
Infrastructure-as-a-Service (IaaS) sejatinya merupakan server fisik atau virtual dari cloud. Jenis layanan ini lebih praktis karena semua kebutuhan pengguna sudah tersedia di dalam sistem cloud computing tersebut.
Baca Juga: Ketahui 5 Perbedaan Machine Learning dan Deep Learning
Tipe Cloud Computing
Cloud computing juga dibagi menjadi empat kategori berdasarkan privasinya. Ada empat tipe cloud computing, yaitu:
1. Public Cloud
Tipe cloud ini bersifat publik dan memiliki infrastruktur jaringan yang tersebar secara global. Semua orang bisa mengakses public cloud selama masih terhubung pada internet. Public cloud bisa diperoleh secara gratis, tetapi ada pula yang berbayar jika kamu ingin merasakan fitur tambahannya.
2. Private Cloud
Private cloud merupakan jenis cloud computing bersifat pribadi dan hanya bisa diakses oleh administrator dan pengguna terdaftar. Private cloud bisa digunakan untuk keperluan pribadi maupun bisnis dan pemerintahan. Kamu harus membeli dari penyedia layanan cloud computing jika ingin menggunakan private cloud.
3. Hybrid Cloud
Hybrid cloud merupakan kombinasi public cloud dan private cloud. Dalam kombinasi tersebut, private cloud berperan sebagai infrastruktur utama dan public cloud berperan sebagai cadangan. Hybrid cloud biasanya digunakan untuk kebutuhan teknologi informasi sehari-hari seperti penyimpanan data.
4. Community Cloud
Layanan cloud ini hanya didedikasikan untuk satu komunitas, organisasi, dan institusi. Pihak internal organisasi umumnya menjadi administrator community cloud, tetapi ada pula pihak ketiga yang turun tangan untuk mengelolanya.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Database Bagi Perusahaan?
Fungsi Cloud Computing
Cloud computing memiliki banyak fungsi dalam pengelolaan data perusahaan. Berikut fungsi lengkap dari cloud computing.
1. Meningkatkan Keamanan Data
Cloud computing memiliki tingkat keamanan data yang lebih terjamin dan telah diantisipasi oleh cloud hosting. Sistem keamanan seperti enkripsi data berguna untuk memastikan keamanan data agar tidak mudah dibaca oleh pihak yang tidak diberikan izin akses. Sistem yang kuat menjamin agar peretas tidak kesulitan menembus keamanan database cloud.
2. Mempermudah Akses Data
Kamu bisa lebih fleksibel dalam mengakses data yang tersimpan dalam cloud computing tanpa melihat lokasi dan waktu. Akses datanya pun bisa dilakukan melalui perangkat portabel seperti smartphone dan laptop selama masih terhubung melalui jaringan internet. Kapasitas penyimpanan yang berbentuk virtual akan memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Menyediakan Penyimpanan Tak Terbatas
Kapasitas penyimpanan yang relatif besar menjadi solusi bagi perusahaan yang memiliki data dalam jumlah cukup masif. Kamu pun tidak harus memiliki perangkat keras (hardware) yang banyak hanya untuk menyimpan data. Penyimpanan yang tidak terbatas membuat cloud computing cocok pula untuk sistem akademik.
4. Memudahkan Kolaborasi
Kerja sama atau kolaborasi bersama tim pun lebih mudah menggunakan cloud computing. Setiap anggota tim dapat melihat dan berbagi informasi melalui platform berbasis cloud. Sistem yang lebih cepat dan canggih juga memudahkan setiap anggota untuk bertukar data ke cloud dengan mudah.
Komponen dalam Cloud Computing
Ada lima komponen yang harus ada dalam pengoperasian cloud computing, yaitu perangkat keras (hardware), jaringan perangkat, penyimpanan, server, dan alat virtualisasi. Lihat penjelasan mengenai fungsinya.
1. Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan dasar atau fondasi infrastruktur cloud. Fungsinya yaitu menyimpan kode dan fungsi pada sistem yang akan dibangun. Perangkat-perangkat seperti sakelar, router, array storage, load balancer, firewall, server, dan perangkat cadangan biasanya digunakan untuk membangun sistem cloud computing. Maintenance berkala pada hardware perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan performa sistem.
2. Jaringan Perangkat
Jaringan penting dalam membangun sistem cloud computing karena berfungsi sebagai alat transmisi dan komunikasi untuk mengoordinasikan beberapa perangkat yang terhubung. Komponen jaringan meliputi repeater, odem, bridge, hub, nic, dan sebagainya. Kualitas teknologi cloud akan meningkat apabila bandwidth jaringan bertambah.
Baca Juga: Fungsi Dari Desain User Interface dan Cara Kerjanya
3. Penyimpanan
Penyimpanan alias storage berguna agar sistem cloud computing bisa menyimpan data secara online menggunakan virtual server. Pengguna bisa menambah atau menghapus data tanpa harus menambah perangkat keras seperti hard disk atau SSD. Kapasitas penyimpanan harus dipilih secara selektif agar tidak membebani server dan mengakibatkan kegagalan jika data yang disimpan melebihi kapasitas.
4. Server
Server bertugas untuk menyediakan layanan tertentu bagi perangkat serta menjadi pusat informasi dari sistem cloud computing yang digunakan. Kamu dapat mengatur seluruh aktivitas di sistem cloud computing melalui server. Server dilengkapi dengan prosesor yang scalable dan memiliki RAM yang besar. Penting sekali untuk melakukan pemeliharaan rutin agar server tidak menimbulkan bug yang merugikan sistem penyimpanan cloud computing.
5. Alat Virtualisasi
Terakhir, ada alat virtualisasi yang mencakup virtualisasi pengguna (user), desktop, dan penyimpanan aplikasi. Alat ini menggunakan sumber data secara online agar sistem cloud computing lebih cepat dan efisien. Salah satu teknik virtualisasi yaitu hypervisor. Teknik ini memungkinkan beberapa sistem beroperasi (OS) pada satu host saja. Hypervisor bertugas untuk memastikan setiap OS berjalan sesuai urutan tanpa mengganggu OS lainnya.
Bagaimana? Sudahkah kamu memahami apa yang dimaksud dengan cloud computing? Selain cloud computing, tentu kamu harus menguasai lebih banyak elemen komputer lainnya yang digunakan dalam perusahaan besar? Lebih baik kamu mempelajari Sistem Informasi melalui kursus Information Concept System dari GreatNusa. Kamu akan memahami cara kerja organisasi dan persaingan hingga memahami cloud computing lebih dalam di kursus ini. Yuk, ikuti kursusnya agar kariermu di bidang Teknologi Informasi makin berkembang.
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Pengertian Strategi Distribusi dan Contohnya Dalam Bisnis
By greatnusa • 23 Maret 2022
Framework: Pengertian, Fungsi dan Manfaat, serta Contohnya
By greatnusa • 12 Februari 2023
Apa Saja Perbedaan Pemimpin dan Manajer?
By greatnusa • 28 Februari 2023
Delegasi Wewenang: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Melakukannya
By greatnusa • 31 Maret 2023
Komunikasi Bisnis: Pengertian, Proses, Tujuan, Contoh, Serta Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Bisnis
By greatnusa • 30 April 2023
Manajemen Proyek: Kunci Keberhasilan di Era Industri 4.0
By Samuel Agustinus Febrianto • 8 September 2024