Apa Itu Scrum? Pengertian, Prinsip dan Prosesnya

Apa itu scrum? Suatu metode pengembangan perangkat lunak yang bersifat iteratif dan inkremental. Berikut konsep, prinsip, dan prosesnya.

By greatnusa27 April 2023

Bagikan Artikel

Apa Itu Scrum? Pengertian, Prinsip dan Prosesnya

Pernahkah kamu mendengar istilah scrum? Metode ini sangat penting dalam mengembangkan perangkat lunak (software) dan aplikasi karena fleksibilitasnya. Scrum juga memungkinkan peningkatan kualitas dan kapabilitas produk secara berkala melalui pembaruan (update) dan evaluasi. Pertanyaannya, apa itu scrum? Apa yang membuat metode ini lebih spesial daripada pengembangan produk secara tradisional?

Pelajari lebih dalam tentang scrum di artikel ini.

Konsep Scrum dalam Pengembangan Produk

Scrum merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam proses pengembangan yang bersifat iteratif dan inkremental. Metode pengembangan produk ini bersifat cepat fleksibel, dan efektif digunakan sebagai kerangka kerja yang dirancang untuk memberikan nilai kepada pelanggan selama pengembangan proyek. 

Tujuan utama metode scrum adalah memenuhi kebutuhan pelanggan melalui lingkungan komunikasi yang transparan, menanamkan tanggung jawab kolektif, dan kemajuan yang berkelanjutan. Pengembangan produk dimulai dari ide umum mengenai produk yang perlu dibangun melalui daftar fitur yang diurutkan berdasarkan prioritas (product backlog) yang diinginkan oleh pemilik produk.

Scrum lebih unggul daripada manajemen proyek tradisional. Pasalnya, manajemen proyek tradisional hanya fokus pada pembuatan lingkup, penerapan biaya, dan jadwal yang bersifat tetap dan tidak bisa diganggu gugat. Sementara itu, scrum lebih fleksibel dan memungkinkan kamu untuk mengambil keputusan dan melakukan perubahan berdasarkan data real-time.

Baca Juga : Software Adalah: Pengertian, Peran, dan Tips Memilihnya

Prinsip Scrum

Ada tiga prinsip scrum yang bermanfaat dalam pengembangan proyek, yakni transparansi, refleksi, dan adaptasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Transparansi

Prinsip transparansi dalam scrum berarti semua informasi tentang proyek harus tersedia dan terbuka untuk seluruh anggota tim yang terlibat. Informasi tentang kemajuan proyek, risiko, masalah, dan kebutuhan pelanggan harus bisa diakses secara mudah. Transparansi membantu semua orang di tim untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan proyek sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.

2. Refleksi

Prinsip refleksi dalam scrum berarti setiap tim harus teratur mengevaluasi kinerja mereka dan mencari cara untuk meningkatkannya. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui pertemuan sprint review atau retrospective setelah setiap sprint. Dalam pertemuan ini, tim dapat membahas pencapaian, masalah yang ditemukan selama sprint, dan cara meningkatkan proses dan kinerja mereka ke depannya.

3. Adaptasi

Prinsip adaptasi dalam scrum berarti setiap anggota tim harus siap melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan kondisi pasar yang tidak tetap. Dalam scrum, perubahan dapat diimplementasikan pada setiap iterasi sprint. Tim harus menyesuaikan rencana dan tindakan mereka untuk memastikan produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan tetap relevan di tengah pasar yang selalu berubah.

Baca Juga : Framework: Pengertian, Fungsi dan Manfaat, serta Contohnya

Proses dalam Metodologi Scrum

Metodologi scrum terbagi menjadi lima proses. Berikut penjelasan mengenai tahapan dalam pengembangan produk melalui metode scrum.

1. Product Backlog

Tahap ini melibatkan product owner yang bertanggung jawab dalam membuat dan mengelola product backlog. Product backlog adalah daftar tugas yang harus dilakukan oleh tim dan diurutkan berdasarkan prioritas. Daftar ini akan terus diperbarui seiring waktu untuk memastikan bahwa tim selalu fokus pada tugas yang paling penting dan sesuai kebutuhan pelanggan.

2. Sprint Planning

Sprint planning melibatkan seluruh anggota tim scrum. Dalam tahap ini, mereka akan membuat rencana untuk sprint selanjutnya. Mereka akan menentukan tugas yang harus dilakukan selama sprint, durasi sprint berlangsung, dan penanggung jawab terhadap tugas tertentu. Hasil dari tahap ini yaitu sprint backlog yang berisi daftar tugas yang harus dilakukan selama sprint.

3. Sprint dan Daily Scrum

Seluruh anggota tim yang ditugaskan dalam sprint backlog terlibat aktif dalam tahap ini. Selama masa sprint, mereka akan melakukan daily scrum, yaitu pertemuan harian untuk membahas kemajuan dan masalah yang muncul. Anggota tim juga harus tetap fokus pada tugas yang paling penting dalam sprint backlog dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

4. Sprint Review

Selain anggota tim, stakeholder dan klien yang terlibat dalam proyek ikut serta dalam sprint review. Mereka akan melihat produk atau pekerjaan yang telah selesai dan memastikan bahwa produk tersebut sudah sesuai kebutuhan dan harapan klien. Hasil dari tahap ini bisa mengarah pada perubahan atau penambahan product backlog.

5. Sprint Retrospective

Terakhir, seluruh anggota tim akan mengevaluasi kinerja mereka selama sprint. Anggota tim akan membahas keberhasilan dan evaluasi perbaikan untuk diterapkan pada sprint berikutnya. Mereka akan meningkatkan proses kerja dan hasil dari proyek tersebut melalui tahap ini.

Baca Juga : Software Quality Assurance Adalah: Definisi, Peran dan Metodenya

Keuntungan Metodologi Scrum

Tidak ada salahnya beralih dari metode tradisional dan menerapkan metode scrum dalam pengembangan produkmu. Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu rasakan dalam menerapkan metodologi scrum.

1. Fokus pada Fungsionalitas

Proses scrum akan memungkinkan anggota tim untuk lebih fokus pada fungsionalitas produk dalam setiap periode. Anggota tim akan mencapai hasil produk yang lebih baik dan sesuai kebutuhan pengguna. Selain itu, mereka juga mampu meningkatkan kapabilitas dalam mendesain produk secara transparan dan sederhana.

2. Fleksibel terhadap Perubahan

Metode scrum dirancang agar mampu beradaptasi terhadap perubahan dalam persyaratan yang berlaku, perkembangan pasar, maupun keinginan klien. Anggota tim pun tidak memerlukan waktu lama dalam menerapkan perubahan tersebut.

3. Memenuhi Ekspektasi Klien

Setiap klien pasti memiliki ekspektasi mengenai produk yang ingin dibuat. Anggota tim akan mengevaluasi ekspektasi tersebut sehingga klien mampu menetapkan prioritas yang mudah dicapai dan masuk akal terhadap produknya. Ketika demo sprint berlangsung, anggota tim akan mendapatkan umpan balik (feedback) terhadap produk yang sudah dibuat.

Jadi, apa itu scrum? Singkatnya, scrum adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang fleksibel dan mengutamakan fungsionalitasnya. Sekilas scrum terlihat mirip seperti agile, namun ada banyak perbedaan di antara keduanya. Pelajari lebih lanjut tentang metode agile dan scrum melalui kelas Pengenalan Metode Agile dan Scrum di GreatNusa sekarang juga!

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok