Performance Appraisal Adalah: Fungsi, dan Cara Menilainya
Performance appraisal adalah proses penilaian yang dilakukan oleh manajemen terhadap karyawan. Berikut pengertian, cara nilai, dan fungsinya!
By greatnusa • 30 Maret 2023
Bagikan Artikel
Performance appraisal adalah salah satu kegiatan yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Melalui performance appraisal, manajemen dapat menilai kinerja karyawan secara sistematis dan objektif. Penilaian tersebut kemudian dapat digunakan untuk membuat berbagai macam keputusan.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari secara lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan performance appraisal, mulai dari pengertian hingga fungsi-fungsinya. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan penjelasan mengenai cara melakukan penilaian kinerja. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Performance Appraisal?
Performance appraisal atau penilaian kinerja karyawan adalah proses penilaian yang dilakukan oleh manajemen terhadap kinerja karyawan dalam suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa baik karyawan tersebut menjalankan tugasnya, serta memberikan umpan balik yang berguna untuk meningkatkan kinerjanya pada masa depan.
Dalam performance appraisal, karyawan akan dievaluasi berdasarkan sejumlah kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti produktivitas, kualitas kerja, kehadiran, kreativitas, dan lain sebagainya. Hasil evaluasi ini kemudian akan digunakan untuk membuat berbagai macam keputusan, seperti apakah karyawan tersebut layak mendapat kenaikan gaji, promosi, atau bahkan pemecatan.
Baca Juga : Macam-Macam Biaya Produksi yang Perlu Anda Ketahui
Fungsi Performance Appraisal
Performance appraisal adalah alat yang penting dalam manajemen sumber daya manusia yang dapat berguna untuk membantu membuat berbagai keputusan. Berikut ini adalah beberapa fungsi performance appraisal yang perlu kamu ketahui.
1. Evaluasi Kinerja Karyawan
Fungsi utama dari performance appraisal adalah untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Dalam proses ini, manajemen dapat menilai seberapa baik karyawan menjalankan tugasnya, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Evaluasi kinerja yang objektif dan tepat dapat membantu manajemen membuat keputusan terkait kenaikan gaji, promosi, atau bahkan pemecatan. Evaluasi yang baik juga dapat memberikan umpan balik yang berguna bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya pada masa depan.
2. Menentukan Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
Dengan menilai kinerja karyawan secara objektif, manajemen dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan oleh karyawan tersebut. Hal ini penting untuk membantu karyawan meningkatkan kinerjanya pada masa depan sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya dengan lebih efektif. Pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat membantu karyawan memperoleh keterampilan baru yang berguna dalam melaksanakan tugasnya.
3. Mengukur Kesesuaian antara Karyawan dan Pekerjaan
Performance appraisal juga dapat digunakan untuk mengukur kesesuaian antara karyawan dan tanggung jawabnya dalam perusahaan. Dalam proses ini, manajemen dapat menentukan apakah karyawan tersebut cocok dengan tugas yang diemban atau tidak. Jika dirasa tidak cocok, manajemen dapat mempertimbangkan untuk memindahkan karyawan tersebut ke posisi yang lebih sesuai dengan kemampuannya. Ini dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan dan menghindari kegagalan dalam pencapaian tujuan organisasi.
4. Menentukan Reward dan Pengakuan
Performance appraisal dapat membantu untuk menentukan reward dan pengakuan bagi karyawan yang berhasil mencapai target yang ditetapkan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik pada masa depan. Reward dan pengakuan yang diberikan dengan tepat dapat membantu karyawan merasa lebih dihargai dan diakui atas kontribusinya terhadap organisasi.
5. Meningkatkan Hubungan antara Atasan dan Bawahan
Dalam performance appraisal, atasan akan langsung memberikan umpan balik yang berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dapat membantu meningkatkan hubungan antara atasan dan bawahan, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis. Atasan yang memberikan umpan balik secara tepat dapat membantu karyawan merasa didengar dan dihargai oleh manajemen.
Baca Juga : 9 Fungsi Leadership yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
Cara Menilai Kinerja Karyawan
Setelah mengetahui fungsi performance appraisal dalam manajemen sumber daya manusia, kini saatnya untuk mempelajari cara menilai kinerja karyawan secara efektif dan objektif. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menilai kinerja karyawan yang dapat dilakukan oleh manajemen.
1. Penilaian Berbasis Hasil Kerja
Cara pertama dalam menilai kinerja karyawan adalah dengan menggunakan penilaian berbasis hasil kerja. Dalam penilaian ini, manajemen akan menilai kinerja karyawan berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan tersebut. Hasil kerja yang dicapai dapat dilihat dari output yang dihasilkan, produktivitas, atau bahkan keberhasilan dalam mencapai target yang ditetapkan.
2. Penilaian Berbasis Perilaku
Selain penilaian berbasis hasil kerja, manajemen juga dapat menggunakan penilaian berbasis perilaku dalam menilai kinerja karyawan. Penilaian ini dilakukan dengan melihat perilaku dan sikap karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Perilaku yang dinilai dapat berupa kemampuan bekerja dalam tim, kemampuan berkomunikasi, atau bahkan kemampuan mengatasi dan penyelesaian masalah.
3. Metode Skala Penilaian
Metode skala penilaian adalah metode yang paling umum digunakan dalam performance appraisal. Dalam metode ini, manajemen akan menilai kinerja karyawan dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Skala penilaian ini dapat berupa skala numerik atau skala kata-kata seperti "sangat baik", "baik", "cukup", atau "kurang".
Baca Juga : Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Metode Pencatatan Perilaku
Metode pencatatan perilaku adalah metode yang dilakukan dengan mencatat perilaku karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Perilaku yang dicatat dapat berupa kemampuan dalam menyelesaikan tugas, kemampuan dalam berkomunikasi, atau bahkan tingkat kehadiran karyawan. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan objektif tentang kinerja karyawan.
5. Penilaian 360 Derajat
Penilaian 360 derajat adalah metode yang dilakukan dengan meminta umpan balik dari berbagai pihak yang terlibat dengan karyawan tersebut, seperti atasan, rekan kerja, dan bawahan. Dalam metode ini, manajemen akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan objektif tentang kinerja karyawan. Namun, metode ini juga membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan metode lainnya.
Dalam menilai kinerja karyawan, manajemen perlu memilih metode yang tepat dan objektif. Selain itu, manajemen juga perlu memastikan bahwa kriteria penilaian telah ditetapkan dengan jelas dan diberitahukan kepada karyawan terkait. Penilaian yang objektif dan transparan dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.Dengan memahami pentingnya performance appraisal dalam manajemen sumber daya manusia, serta cara yang efektif dalam menilai kinerja karyawan, kamu dapat meningkatkan kemampuan manajemen. Belajar lebih lanjut di GreatNusa, tempat terbaik untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen sumber daya manusia. Dapatkan pelatihan profesional dengan ahli di bidangnya untuk mencapai kesuksesan di dunia kerja. Daftar sekarang dan tingkatkan kemampuanmu!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
7 Contoh Kecerdasan Buatan yang Berhasil Diterapkan
By greatnusa • 23 Maret 2022
Efisien Adalah: Pengertian, Perbedaan dan Cara Meningkatkannya
By greatnusa • 27 Maret 2023
Indikator Brand Image, Pengertian dan Cara Membangunnya
By greatnusa • 29 Maret 2023
Employee Retention: Pengertian, Tujuan, Serta Cara Melakukannya
By greatnusa • 31 Maret 2023
Gaya Kepemimpinan: Pengertian, Contoh dan Peranannya
By greatnusa • 19 April 2023
Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?
By greatnusa • 28 Februari 2023