Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya

Critical thinking adalah analisis objektif suatu masalah untuk membentuk struktur penilaian. Berikut pengertian, cara latih dan manfaatnya!

By greatnusa30 Maret 2023

Bagikan Artikel

Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya

Critical thinking adalah proses berpikir yang melibatkan pikiran rasional serta melakukan serangkaian tahapan yang objektif untuk mengukur atau menilai sesuatu. Dalam prosesnya critical thinking selalu menuntut untuk tidak bergantung secara mandiri terhadap pikiran sendiri atau sejumlah ide yang belum diuji. Artikel ini akan menjelaskan lebih luas tentang critical thinking khusus untuk kamu. 

Pengertian Critical Thinking

Critical thinking pada dasarnya adalah sebuah analisis objektif dan evaluasi terhadap suatu masalah untuk membentuk struktur penilaian yang terukur. Critical thinking lahir sebagai sebuah konsep untuk menyelidiki pemikiran atau pengetahuan terhadap suatu hal dan akar intelektualnya telah berkembang sejak 2500 tahun lalu.

Socrates menganggap bahwa seseorang tidak mungkin secara mandiri bergantung pada pengetahuan yang dimiliki olehnya. Oleh karena itu sangat penting untuk mengajukan pertanyaan mendalam dan menggali secara mendalam sebuah pemikiran sebelum menerimanya sebagai gagasan untuk dipercaya.

Definisi critical thinking

Critical thinking adalah cara untuk mengkritik sesuatu dengan mengajukan pertanyaan logis terhadap suatu ide atau permasalahan. Konsep ini tidak secara utuh percaya kepada pemikiran internal maupun eksternal yang belum teruji tetapi melakukan penyidikan logis dan metodologis untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan.

Fokus dari konsep ini adalah menyoroti pencarian bukti dan memeriksa dengan cermat serta melakukan penalaran dan asumsi untuk menganalisis sebuah permasalahan dan menemukan jawaban yang layak. Oleh karena itu critical thinking dapat didefinisikan sebagai cara berpikir ilmiah dengan metode sistematis untuk menemukan jawaban logis.

Komponen-komponen dari critical thinking

Dalam memetakan solusi serta jawaban yang logis dan layak kita membutuhkan navigasi untuk menuju kepada tujuan tersebut. Melalui sejumlah struktur penilaian yang sistematis berikut adalah komponen dari critical thinking meliputi observing, feeling, wondering, imagining, inferring, knowledge, consulting, identifying and analyzing, judging, dan deciding.

Baca Juga : 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Konsep asal-usul critical thinking

Mengungkap secara detail  konsep asal-usul dari critical thinking tidak semudah itu tetapi kita dapat kembali ke masa di mana socrates melakukan praktik dialog dalam mengajar murid-muridnya. Praktik dialog dengan disiplin dan bijaksana ini dikenal sebagai konsep socratic questioning untuk mencari bukti yang logis dan menguji pemikiran atau ide yang tersedia.

Socrates membangun sebuah pendekatan disiplin dan bijaksana yang memungkinkan murid-muridnya untuk melakukan penyidikan secara logis. Hal ini adalah metode untuk menentukan validitas dari suatu ide.

Ciri-ciri Orang yang Mampu Berpikir Kritis

Berpikir kritis lebih dari sekadar kumpulan kumpulan fakta atau akumulasi pengetahuan, metode itu adalah cara untuk mendekati apa pun yang saat ini kita ketahui. Di mana dalam pendekatannya selalu menggunakan sejumlah metodologis untuk menguji dan mencapai kriteria yang layak dari sebuah ide.

1. Menggunakan logika dan bukti untuk menyelesaikan masalah

Untuk menyelesaikan sebuah masalah kita membutuhkan sekumpulan pengetahuan yang memadai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi sekumpulan pengetahuan yang kita miliki belum tentu tepat atau layak untuk dijadikan dasar memecahkan semua masalah sebelum diuji secara logis.

sekumpulan pengetahuan ini diperoleh dari pengamatan berkala melalui dokumentasi yang detail terhadap sejumlah data melalui indra kita. Dalam melihat sekumpulan data yang telah diperoleh harus berdasarkan objektivitas pemikiran kritis. 

Tujuannya agar tetap objektif sepenuhnya dalam proses penilaian dan tidak dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Sehingga dengan bersikap objektif dalam melihat suatu masalah dapat membantu untuk memisahkan antara fakta dan bias pemikiran.

2. Mampu mengevaluasi ide dan informasi secara kritis

Dalam mengevaluasi informasi harus melihat secara menyeluruh dan menganalisis informasi tersebut. Proses mengevaluasi informasi ini adalah bentuk pemikiran analitis untuk menganalisis seberapa baik informasi ini berfungsi secara mandiri maupun secara bersama-sama. 

Langkah selanjutnya adalah dengan identifikasi sebuah bukti yang membentuk keyakinan, tujuannya untuk menilai sumber itu kredibel atau tidak. Selain itu metode ini juga untuk identifikasi bias pemikiran dan menghindarinya. 

3. Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional

Membuat keputusan yang rasional juga harus melalui pertimbangan terhadap beberapa sumber informasi yang dimiliki. Mempertimbangkan informasi juga harus secara logis serta melihat apakah sumber itu relevan dengan masalah.

Untuk menjalankan pemikiran rasional lantas tidak langsung mengambil keputusan Berdasarkan informasi yang dimiliki, harus ada beberapa skenario untuk menyusun informasi-informasi tersebut menjadi sebuah data yang valid.

Rasional itu kegiatan memeriksa semua informasi dengan cermat dan melalui proses pemikiran yang kritis. Selain itu melihat relevansi antara solusi dan masalah. Memastikan fungsi dari setiap informasi layak untuk dijadikan solusi. Maka, dengan melalui proses ini sebuah keputusan yang rasional dapat dibuat.

4. Bisa melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang

Kemampuan untuk melihat semua unsur yang mendukung munculnya sebuah masalah adalah bentuk dari proses pemikiran kritis. Dalam prosesnya, menyoroti semua sisi permasalahan adalah cara terbaik untuk menetapkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah solusi.

5. Tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat atau tidak relevan

Menjalankan pemikiran kritis artinya tidak langsung mengambil kesimpulan dari sumber informasi yang disajikan. Sadar akan kesalahan berpikir yang mungkin saja terjadi pemikir kritis menghindari argumen yang sifatnya memihak.

Mereka akan terbuka untuk berbagai perspektif dan pandangan dan tidak mengambil jalan pintas yang menimbulkan miskonsepsi. Pemikir kritis juga akan menghindari premis sebuah argumen yang digunakan sebagai pendukung argumen itu sendiri.

Agar menemukan solusi yang lebih baik dan terperinci, pemikir kritis akan mengadopsi berbagai perspektif. Kemudian,  mempertimbangkannya serta melakukan agar eksperimen untuk menemukan solusi yang benar-benar layak.

Baca Juga : Ciri-ciri Profesionalisme yang Perlu Diketahui dalam Karir Anda

Manfaat Critical Thinking

Sebagai pemikir kritis mereka akan mampu untuk merumuskan masalah-masalah dengan jelas dan tepat. Di mana hal ini akan mengajari mereka untuk mengumpulkan, menilai, mengembangkan, dan membuat kesimpulan serta solusi yang beralasan. Kemudian mengujinya terhadap standar yang relevan dan terbuka terhadap alternatif yang mungkin bisa menilai asumsi yang sudah ada.

1. Meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif

Manfaat dari critical thinking atau berpikir kritis adalah melatih diri secara mandiri untuk menyidik dan mempertanyakan lingkungan sekitar. Entah itu mengenai sebuah pertanyaan, gagasan, atau bahkan menemukan masalah dan berusaha untuk mencari serta memberikan solusi yang layak dan tepat.

Melatih diri secara mandiri untuk berpikir kritis mampu untuk meningkatkan sisi kreatif dari diri seseorang. Kamu akan melihat segala sesuatu dengan cara yang objektif dan melibatkan pikiran yang rasional dalam menentukan sesuatu.

2. Meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat

Kita tahu bahwa orang yang berpikir kritis mampu untuk menyidik dan melakukan observasi serta menemukan masalah dan mencari serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan. Singkatnya, mereka akan secara mandiri untuk mencari alternatif solusi dari semua sumber yang relevan dengan masalah.

Kamu juga selalu hati-hati untuk menetapkan apa yang perlu digunakan sebagai sumber informasi dan tidak mudah mengambil kesimpulan. Jadi, kamu akan terlatih dan memahami apa yang harus dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah serta membuat keputusan yang tepat.

3. Meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis

Dalam berpikir kritis ada tahapan yang namanya observasi. Dari sini kamu bisa belajar untuk mengevaluasi sebuah informasi yang didapatkan. Observasi adalah proses mengamati. Jadi, setelah kamu selesai mengamati hasilnya dapat dijadikan bahan evaluasi.

Dalam melakukan evaluasi pun kamu melibatkan pikiran rasional untuk menentukan apakah hasil observasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk alternatif solusi atau tidak. Belajar dari proses ini, kamu akan terbiasa untuk mengevaluasi sumber informasi. Jadi, makin terbiasa untuk berpikir kritis kamu akan terlatih untuk mengevaluasi sumber informasi.

4. Meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif

Berpikir kritis juga melakukan komunikasi. Pada salah satu prosesnya, ada tahapan di mana kamu harus mendiskusikan informasi-informasi yang didapatkan. Tujuannya untuk memperkecil kesalahan dan tidak bergantung pada pemikiran sendiri atau pemikiran eksternal yang belum diuji. Maka, salah satu manfaat yang akan kamu dapatkan adalah meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik. Sehingga ketika kamu sering terlibat dalam proses berpikir kritis kemampuan komunikasi juga ikut meningkat.

Baca Juga : Team Building: Pengertian, Manfaat, Serta Tujuannya

Cara Melatih Critical Thinking

Cara untuk melatih critical thinking adalah dengan terlibat di dalam prosesnya sehingga makin sering terlibat kemampuan kamu juga akan berkembang. Berikut adalah cara untuk melatihnya.

1. Mengasah keterampilan analisis dan evaluasi

Keterampilan analisis dan evaluasi adalah kemampuan untuk menganalisis informasi atau data, kemudian mengevaluasi atau menilai secara kritis untuk menghasilkan kesimpulan yang akurat dan logis. Berpikir kritis adalah proses yang membantu seseorang mengembangkan keterampilan analisis dan evaluasi dengan cara mempertanyakan lingkungan sekitar, mengidentifikasi argumen yang kuat dan lemah, serta mengevaluasi bukti-bukti yang tersedia. Berlatih berpikir kritis dimulai dari menemukan masalah dan mencari solusi yang tepat untuk permasalah itu. Berlatih untuk memberikan solusi melalui analisis dan evaluasi 

2. Meningkatkan kemampuan berpikir logis

Berlatih berpikir kritis juga meningkatkan kemampuan untuk berpikir logis. Kemampuan untuk mengambil kesimpulan atau membuat keputusan berdasarkan penalaran yang rasional dan sistematis akan terlatih. Melihat segala sesuatu dengan objektif dan tidak mudah untuk menyimpulkan sesuatu sebelum diuji.

3. Mempraktikkan pemecahan masalah

Mempraktikan pemecahan masalah adalah suatu proses di mana seseorang mengidentifikasi dan menyelesaikan suatu masalah atau tantangan yang dihadapi. Berpikir kritis sangat penting karena dapat membantu seseorang mengidentifikasi akar masalah, mempertimbangkan berbagai solusi yang mungkin, dan memilih solusi terbaik yang didukung oleh data dan informasi yang valid.

4. Berlatih mengevaluasi informasi secara kritis

Mengevaluasi informasi secara kritis adalah suatu kemampuan untuk memeriksa dan memahami informasi yang diperoleh. Proses ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan argumen, menilai kredibilitas sumber informasi, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan fakta dan bukti yang diuji.

5. Memperdalam pengetahuan dan wawasan

Memperdalam pengetahuan dan wawasan dengan berpikir kritis adalah suatu cara untuk memperluas pemahaman dan meningkatkan kualitas informasi yang kita terima, dengan cara menguji, mengevaluasi, dan mempertanyakan segala hal yang kita dengar atau baca.

Performance appraisal atau evaluasi kinerja adalah salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Namun, evaluasi kinerja yang dilakukan tanpa memperhatikan keterampilan berpikir kritis dapat menghasilkan penilaian yang tidak akurat dan tidak objektif.

Keterampilan berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk menguji argumen, mengevaluasi bukti, dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang sudah diuji. Dalam konteks evaluasi kinerja, keterampilan berpikir kritis dapat membantu evaluator untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan secara objektif dan akurat.
Menggunakan keterampilan berpikir kritis, GreatNusa membantu perusahaan dalam mengatasi bias yang mungkin terjadi dalam evaluasi kinerja dan memberikan hasil yang lebih objektif dan akurat. Jangan tunda lagi untuk memperbarui keahlianmu, dapatkan sekarang juga.

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok