Manajemen Inovasi: Pengertian, Tujuan, dan Cara Penerapannya
Manajemen inovasi adalah untuk identifikasi, evaluasi, dan implementasi ide-ide baru. Berikut pengertian, tujuan dan penerapannya.
By greatnusa • 8 Februari 2023
Bagikan Artikel
Sebagai pengusaha, manajemen inovasi adalah salah satu hal yang harus dipelajari agar dapat mengembangkan perusahaan dengan lebih jauh lagi. Manajemen inovasi, sebagai sebuah istilah, sebenarnya masih banyak diperdebatkan. Beberapa berpendapat bahwa inovasi adalah hal yang tidak dapat dikelola, sedangkan yang lain berpendapat sebaliknya.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu manajemen inovasi secara lebih mendalam, mulai dari pengertiannya hingga tujuan dan fungsinya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Manajemen Inovasi?
Manajemen inovasi adalah proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengimplementasikan ide-ide baru dan konsep yang inovatif. Ini termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya yang diperlukan untuk mencapai terbentuknya produk, proses atau bisnis dalam proses inovasi. Tujuan dari manajemen inovasi adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Inovasi dapat dilakukan dengan cara membuat perubahan yang signifikan dalam produk atau proses bisnis. Sebagai contoh, dengan mengubah formula produk, proses produksi atau menambahkan fitur baru pada produk. Namun, inovasi juga dapat dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dalam model bisnis, seperti menciptakan bisnis baru yang didasarkan pada teknologi terbaru atau mengubah proses bisnis yang sudah ada.
Secara umum, manajemen inovasi dapat membantu perusahaan untuk tetap relevan dan dapat bersaing di dalam pasar yang selalu berubah. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya dengan menciptakan inovasi yang baru dan mengimplementasikannya dengan baik. Namun, perlu diingat bahwa inovasi bukanlah sebuah proses yang dapat selesai, tetapi merupakan proses yang terus-menerus dan harus dijalankan secara berkelanjutan.
Apa Saja Tujuan Manajemen Inovasi?
Di era transformasi digital, perusahaan dihadapkan pada kebutuhan untuk lebih banyak berinovasi dan dengan cepat. Oleh karena itu, manajemen inovasi adalah salah satu hal yang perlu dipelajari dan dilakukan dengan saksama. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari manajemen inovasi yang perlu kamu ketahui.
1. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Melalui implementasi ide-ide dan konsep inovatif dalam produk, model atau proses bisnis, perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan keuntungannya. Ini dapat dilakukan dengan cara mengubah produk atau proses yang sudah ada, atau dengan menciptakan inovasi yang berbeda dalam model bisnis. Inovasi-inovasi tersebut nantinya diharapkan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, atau meningkatkan penjualan.
2. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Manajemen inovasi dapat membantu menciptakan produk atau layanan yang unik dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar. Inovasi dapat membantu perusahaan untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang selalu berubah, dapat membuat produk atau layanan yang lebih baik daripada yang ada di pasar, serta dapat membuat perusahaan menjadi lebih dikenal di pasar.
3. Mengembangkan Perusahaan
Tujuan akhirnya adalah perubahan dan mengembangkan perusahaan dengan lebih jauh lagi dengan cara menghasilkan model bisnis baru dan menciptakan produk, layanan, atau teknologi baru yang dirancang untuk pasar yang terus berubah. Selain itu, manajemen inovasi yang tepat juga dapat membantu perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan dan keterlibatan karyawan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Manajemen Waktu yang Tepat?
4 Aspek Kunci dalam Manajemen Inovasi
Semua perkembangan baru dalam bisnis secara teknis dapat berhubungan dengan inovasi. Untuk memahami seperti apa sebenarnya manajemen inovasi dalam praktiknya, akan sangat membantu untuk memahami empat aspek kunci dalam manajemen inovasi.
1. Kapabilitas
Aspek pertama dalam manajemen inovasi adalah memiliki kapabilitas. Kapabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan menerapkan ide baru proses inovasi. Hal ini meliputi kompetensi teknis, proses, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasikan inovasi yang tercipta. Kemampuan ini juga termasuk dalam keterampilan dalam mencari dan mengevaluasi ide-ide baru, serta dalam mengomunikasikan dan mengembangkan ide-ide tersebut menjadi produk atau jasa yang dapat dijual kepada pelanggan. Sehingga perusahaan tersebut juga bersifat multi fungsional yang mana terbuka dalam mengembangkan ide-ide inovatif.
2. Struktur
Struktur adalah bagaimana perusahaan merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi inovasi yang sudah tercipta, termasuk dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab. Hal ini termasuk dalam pembuatan sistem yang mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengimplementasikan ide-ide inovatif, serta dalam pembuatan struktur organisasi yang mampu mendukung proses inovasi. Aspek ini diperlukan agar segala pihak dalam perusahaan memiliki kesamaan pemahaman dalam suatu hal.
3. Budaya
Budaya adalah nilai, norma, dan perilaku yang diterima dalam perusahaan yang dapat mendukung atau menghambat inovasi. Aspek budaya inovatif ditentukan oleh budaya perusahaan yang mendorong inisiatif, kreativitas, dan risiko. Manajemen perusahaan harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan pegawainya untuk berpikir kreatif dan memberikan dukungan untuk mengejar ide-ide baru.
4. Strategi
Strategi adalah bagaimana perusahaan memperkenalkan ide dan mengintegrasikan inovasi ke dalam rencana bisnis jangka panjang dan mencapai tujuan bisnisnya. Inovasi harus digabungkan dengan strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan agar dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam menanggapi peluang. Hal ini dapat dilakukan melalui serangkaian metode pengembangan produk baru, efisiensi biaya, atau peningkatan layanan pelanggan.
Baca Juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian serta Fungsinya pada Sebuah Perusahaan
Apa Saja Contoh Penerapan Manajemen Inovasi?
Setidaknya, ada tiga metode utama dalam manajemen inovasi yang dapat dilakukan. Sebuah bisnis dapat mempraktekkannya secara individual atau menggabungkannya, tergantung pada proyek dan tujuannya. Metode ini meliputi:
1. Incremental Innovation
Incremental innovation mengacu pada perbaikan skala kecil yang stabil dan dilakukan bisnis secara terus-menerus terhadap produk, layanan, sistem, atau prosesnya.
Contoh: Sebuah perusahaan jam tangan olahraga memutuskan bahwa alih-alih mencoba merancang jam tangan yang berbeda, mereka hanya akan berfokus pada pembuatan model yang disempurnakan setiap tahunnya. Mereka memahami bahwa inovasi kecil ini belum tentu mendapatkan hype yang diinginkan, tetapi mereka tahu bahwa dengan peningkatan yang stabil, mereka dapat mengembangkan bisnis, menarik pelanggan baru, dan mendorong pembelian berulang.
2. Architectural Innovation
Architectural innovation memungkinkan perusahaan untuk membuat perubahan besar di pasar atau industri saat ini. Jenis manajemen inovasi ini sangat umum diterapkan di industri teknologi, di mana inovasi teknologi yang tiba-tiba dapat mendorong perusahaan teknologi ke wilayah baru di pasar mereka.
Contoh: Produsen ponsel berinovasi dengan chip baru yang lebih kecil dan lebih canggih untuk perangkat mereka. Ini memiliki potensi untuk membuat rilis ponsel berikutnya memiliki kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan ponsel yang diluncurkan sebelumnya. Walaupun inovasi seperti ini merupakan pendekatan yang jauh lebih berani daripada incremental innovation dan dapat mengubah posisi bisnis di pasar, tetapi inovasi ini tidak mungkin merevolusi seluruh industri secara keseluruhan.
3. Disruptive Innovation
Disruptive innovation adalah sebuah inovasi yang dapat mengubah seluruh pasar yang ada saat ini. Inovasi ini bisa sangat efektif, tetapi juga lebih sulit untuk dicapai, mengingat sebagian besar disruptive innovation adalah kemajuan yang luar biasa di bidangnya.
Contoh: Dalam industri sepeda motor yang masih menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya, sebuah perusahaan tiba-tiba merilis sepeda motor listrik yang lebih ramah lingkungan dan dapat diisi tenaganya di banyak area dengan mudah. Hal ini menunjukkan sebuah inovasi yang sangat disruptive (mengganggu) pada pasarnya.
Baca Juga: Pendekatan Waterfall dalam Manajemen Proyek
Apakah penjelasan manajemen inovasi di atas dapat dimengerti? Jika kamu merasa masih perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai manajemen inovasi, langsung saja ikuti kursus Belajar Pengantar Manajemen Inovasi untuk Pemula dari GreatNusa secara GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kursus yang kami sediakan, klik di sini!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
By greatnusa • 30 Januari 2023
Manajemen Data: Pengertian, Contoh, Serta Tujuannya dalam Perkembangan Bisnis
By greatnusa • 3 Februari 2023
Ketahui 5 Perbedaan Machine Learning dan Deep Learning
By greatnusa • 17 Februari 2023
11 Kata Kata Motivasi Kerja Karyawan yang Inspiratif
By greatnusa • 26 Januari 2022
Meningkatkan Engagement: Cara Efektif Meningkatkan Keterlibatan Pengguna
By greatnusa • 26 Maret 2023
Perbedaan Teknik Sipil dan Arsitektur dan Prospek Kerjanya
By greatnusa • 8 Mei 2023