Customer Segment: Pengertian, Fungsi, Serta Jenis-Jenisnya
Customer segment adalah bagian dari pasar yang terdiri dari konsumen yang memiliki kebutuhan, perilaku, atau karakteristik yang sama. Simak selengkapnya!
By greatnusa • 23 Februari 2023
Bagikan Artikel
Customer segment adalah bagian dari pasar yang terdiri dari konsumen yang memiliki kebutuhan, perilaku, atau karakteristik yang sama. Dalam dunia bisnis, memahami customer segment sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan untuk meningkatkan efisiensi dalam menyampaikan pesan kepada target pasar yang sesuai.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari lebih dalam mengenai apa itu customer segment, mulai dari pengertian, fungsi, serta tujuannya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Customer Segment?
Customer segment adalah proses pengorganisasian pelanggan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan kesamaan karakteristik, perilaku, atau preferensi, dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih relevan. Dalam perbincangan mengenai customer segment, kamu pasti sering mendengar istilah audiens target, segmen, atau kelompok (cohort), yang memiliki perbedaan masing-masing.
Audiens target mengacu pada kelompok konsumen tertentu yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan, seperti. menjual langsung ke konsumen atau B2B. Audiens target itu kemudian dapat dikategorikan ke dalam segmen berdasarkan sifat yang serupa. Sebagai contoh, jika audiens target kamu adalah pengembang, mungkin masuk akal untuk lebih jauh mengelompokkan mereka berdasarkan industri, seperti FinTech atau perawatan kesehatan, dll.
Kelompok (cohort) dapat dianggap sebagai segmen yang lebih tepat di mana pengguna dihubungkan langsung oleh peristiwa atau karakteristik yang sama dan seringkali terkait dengan waktu tertentu. Sebagai contoh, kamu dapat membuat segmen berdasarkan pelanggan yang mendaftar buletin, lalu kelompok berdasarkan pengguna yang mendaftar dalam seminggu terakhir.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Strategi Pemasaran Global dan Contohnya
Apa Saja Fungsi dan Tujuan Customer Segment?
Customer segment memungkinkan pemasar untuk menyesuaikan upaya pemasaran mereka dengan lebih baik ke berbagai kelompok pelanggan. Secara khusus, segmentasi dapat membantu perusahaan:
- Membuat dan mengkomunikasikan pesan pemasaran bertarget yang akan beresonansi dengan kelompok pelanggan tertentu, tetapi tidak dengan orang lain (yang mana akan menerima pesan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat mereka).
- Memilih saluran komunikasi terbaik untuk segmen tersebut, yang mungkin melalui email, postingan media sosial, iklan radio, atau pendekatan lain, bergantung pada segmennya.
- Mengidentifikasi cara untuk meningkatkan produk, peluang produk, atau layanan baru.
- Membangun hubungan pelanggan yang lebih baik.
- Menguji opsi penetapan harga.
- Fokus pada pelanggan yang paling menguntungkan.
- Meningkatkan layanan pelanggan.
- Upsell dan cross-selling produk dan layanan lainnya.
Di era sekarang, melakukan segmentasi pelanggan akan sangat berguna karena banyak aktivitas yang sudah dilakukan dengan serba digital. Seperti yang kita tahu, jumlah audiens yang ada di dunia digital bisa tidak terbatas; kamu bisa menargetkan seluruh orang yang ada di muka bumi melalui digital marketing. Oleh karena itu, akan sangat efektif dan efisien jika sebelumnya kamu mensegmentasi pelanggan terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran.
Baca Juga: Business Development: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
Apa Saja Jenis-Jenis Customer Segment?
Ada banyak sekali jenis-jenis customer segment yang dapat digunakan, tetapi setidaknya ada empat yang paling banyak digunakan, yaitu:
1. Demografis
Demografis adalah salah satu bentuk segmentasi pelanggan yang paling umum. Segmentasi demografis mengacu pada pemisahan pelanggan berdasarkan perbedaan berbasis orang yang dapat diamati. Kualitas-kualitas ini meliputi:
- Usia,
- Jenis Kelamin,
- Status Pernikahan,
- Ukuran Keluarga,
- Pekerjaan,
- Tingkat Pendidikan,
- Penghasilan,
- Ras,
- Kebangsaan, dan
- Agama.
Segmentasi pelanggan menurut demografisnya adalah bentuk paling dasar dari segmentasi. Menggabungkan segmentasi demografis dengan jenis lainnya dapat membantu mempersempit segmen pelanggan lebih jauh lagi. Salah satu keuntungan dari segmentasi semacam ini adalah informasinya relatif mudah diakses dan berbiaya rendah.
Beberapa produk mungkin ditargetkan secara eksplisit ke demografis tertentu. Sebagai contoh, perusahaan perawatan diri mungkin membuat dua produk deodoran yang berbeda, satu deodoran yang berlabel untuk pria dan satu berlabel deodoran untuk wanita.
Selain itu, perusahaan otomotif juga sering mengelompokkan pelanggan mereka berdasarkan pendapatan serta memasarkan merek dan model mobil yang berbeda ke setiap segmennya. Sebuah perusahaan otomotif mungkin memiliki merek yang mewah, ekonomis, dan kelas menengah.
2. Perilaku
Kamu juga dapat melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan perilaku mereka, terutama mengenai produk atau layanan yang kamu tawarkan. Membagi pelanggan berdasarkan perilaku yang mereka tampilkan memungkinkanmu membuat pesan yang sesuai dengan perilaku tersebut. Banyak tindakan yang mungkin terlihat berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi dengan produk, situs web, aplikasi, atau merek.
Beberapa jenis perilaku yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan antara lain:
- Kebiasaan belanja daring: kamu dapat mempertimbangkan kebiasaan belanja daring pengguna di semua situs, karena hal ini dapat berkorelasi dengan kemungkinan mereka akan melakukan pembelian daring di situs web kamu.
- Tindakan yang diambil di situs web: kamu dapat melacak tindakan pengguna di situs web untuk lebih memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan situs tersebut. Kamu dapat melihat berapa lama seseorang bertahan di situs tersebut, apakah mereka membaca artikel sampai akhir, jenis konten yang mereka klik, dan masih banyak lagi.
- Manfaat yang dicari: Ini merujuk pada kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh pelanggan dengan membeli suatu produk.
- Tingkat penggunaan: kamu dapat mengelompokkan pengguna berdasarkan tingkat penggunaan. Pesan pemasaran yang kamu kirimkan akan berbeda tergantung pada apakah seseorang adalah pengguna berat, pengguna sedang, pengguna ringan, atau bukan pengguna produk kamu.
- Loyalitas: Setelah menggunakan suatu produk dalam kurun waktu tertentu, pelanggan sering mengembangkan suatu loyalitas terhadap merek tersebut. Kamu dapat mengkategorikan pelanggan berdasarkan seberapa loyal mereka terhadap merek kamu dan kemudian menyesuaikan pesan pemasaran yang disampaikan.
Data perilaku bermanfaat karena berkaitan langsung dengan cara seseorang berinteraksi dengan merek atau produk kamu. Oleh karena itu, ini dapat membantu kamu memasarkan lebih efektif kepada mereka.
3. Geografis
Segmentasi geografis akan membagi pelanggan berdasarkan lokasinya. Segmentasi ini adalah strategi segmentasi yang cukup, tetapi sangat berguna. Lokasi pelanggan dapat membantumu lebih memahami kebutuhan mereka dan memungkinkan untuk mengirimkan iklan khusus berdasarkan lokasi tersebut.
Ada berbagai macam hal yang dapat diperhatikan dalam segmentasi geografis, tetapi yang paling mendasar adalah mengidentifikasi pengguna berdasarkan lokasi mereka, seperti:
- Negara,
- Provinsi,
- kabupaten, dan
- Kode Pos.
Kamu juga dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan karakteristik daerah tempat mereka tinggal, seperti
- Iklim,
- Kepadatan penduduk, dan
- Daerah tempat tinggal (perkotaan, pinggiran kota, atau pedesaan).
Membagi pasar menurut lokasi sangat penting jika kamu perlu menargetkan iklan kepada orang-orang di area tertentu, seperti jika mengiklankan bisnis lokal berskala kecil. Ini juga berguna jika kamu menargetkan area yang luas karena memungkinkan untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan perbedaan regional dalam bahasa, minat, norma, dan atribut lainnya serta perbedaan kebutuhan orang-orang di berbagai wilayah.
Kamu mungkin perlu mengubah bahasa yang digunakan bergantung pada wilayah yang ditargetkan. Individu yang tinggal di negara yang berbeda kemungkinan akan memiliki minat yang berbeda pula. Sebagai contoh, sepakbola dan bulu tangkis sangat populer di Indonesia, sedangkan bisbol dan basket lebih populer di Amerika Serikat. Jika kamu memasarkan peralatan olahraga atau menerbitkan artikel olahraga, sebaiknya pertimbangkan preferensi yang berbeda ini.
Perusahaan juga dapat memperhatikan kebutuhan yang berbeda di berbagai daerah. Sebagai contoh, perusahaan pakaian akan menampilkan iklan yang menampilkan pakaian hangat kepada orang yang tinggal di iklim dingin dan menampilkan yang sebaliknya untuk orang yang tinggal di iklim hangat.
4. Psikografis
Segmentasi psikografis mirip dengan segmentasi demografis, tetapi lebih berkaitan dengan karakteristik mental dan emosional. Atribut ini mungkin tidak mudah diamati seperti demografi, tetapi dapat memberi wawasan berharga tentang motif, preferensi, dan kebutuhan pelanggan secara lebih dalam.
Memahami aspek psikologis dari pelanggan dapat membantu membuat konten yang menarik bagi mereka secara lebih efektif. Beberapa contoh karakteristik psikografis meliputi:
- Kepribadian,
- Minat,
- Kepercayaan,
- Nilai,
- Sikap, dan
- Gaya Hidup.
Baca Juga: Analisa SWOT: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Digital Marketing
Jika kamu menemukan bahwa anggota segmen demografis merespons konten secara berbeda, kamu mungkin perlu menambahkan beberapa informasi psikografis. Sementara demografis memberikan fakta dasar tentang pelanggan, psikografis memberikan wawasan yang lebih personal, seperti mengapa orang memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk serta mengklik atau mengabaikan iklan.
Apabila kamu ingin mempelajari mengenai customer segment dengan lebih mendalam, langsung saja ikuti kursus Digital Marketing 101: An Essential Guide to Market, Segment and Persona dari GreatNusa. Selain itu, kami juga menyediakan berbagai macam kursus lainnya yang akan diajarkan langsung oleh profesional dan ahli di bidangnya. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, klik di sini!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
4 Cara Meningkatkan Brand Image yang Kuat di Mata Konsumen
By greatnusa • 14 Februari 2022
Content Pillar Adalah: Pengertian, Cara Membuat, dan Manfaatnya
By greatnusa • 29 Maret 2023
Training and Development: Tujuan Serta Manfaat Mengikutinya
By greatnusa • 1 Februari 2023
Strategic Leadership: Pengertian, Ciri, dan Cara Penerapannya
By greatnusa • 13 Desember 2021
Kinerja Karyawan: Pengertian, Indikator, dan Faktor yang Mempengaruhinya
By greatnusa • 30 April 2023
Analisa SWOT: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya dalam Digital Marketing
By greatnusa • 18 Februari 2023