Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit?
Pelajari cara menghitung biaya produksi per unit, mulai dari mencatat biaya tetap dan variabel, hingga menentukan banyak unit, di artikel berikut ini.
By greatnusa • 18 Februari 2022
Bagikan Artikel
Bagi kamu yang sudah membuka bisnis, apakah kamu mengerti cara menghitung biaya produksi per unit? Jika belum, kamu berada pada artikel yang tepat. Menghitung biaya produksi per unit atau per produk merupakan hal penting yang perlu kamu pelajari. Bahkan seharusnya perhitungan ini sudah kamu lakukan sebelum kamu mengambil keputusan untuk menjalankan bisnis.
Menghitung biaya produksi per unit akan membantu kamu dalam mengambil keputusan-keputusan penting, agar kamu terhindar dari risiko-risiko yang seharusnya bisa kamu hindari pada waktu yang akan datang. Namun tidak apa-apa, lebih baik kamu terlambat mengetahui dan menyadarinya sekarang daripada tidak sama sekali, bukan?
Apa Pentingnya Mengetahui Cara Menghitung Biaya Produksi Per Unit?
Sejak awal telah ditekankan mengenai pentingnya menghitung biaya produksi per unit, namun sebenarnya apa yang membuat biaya produksi per unit penting? Mari perhatikan penjelasan berikut ini.
1. Untuk Menentukan Harga Jual
Perhitungan biaya produksi per unit penting karena biaya ini akan membantu kamu dalam menentukan harga jual produk per unit ke pasar. Bayangkan jika kamu hanya memperkirakan harga jual produk berdasarkan harga pasar tanpa mengetahui modal yang telah kamu habiskan.
Mungkin saja penjualan kamu meningkat, tapi setelah beberapa bulan berjalan, ternyata uang hasil penjualan tidak memberikan keuntungan bahkan tidak balik modal. Saat biaya produksi per unit telah dihitung, kamu jadi bisa menentukan harganya sesuai dengan keuntungan yang ingin kamu dapatkan.
Misalnya setelah dihitung, biaya produksi per unit adalah Rp250.000,00. Kemudian harga produk yang beredar di pasaran adalah Rp275.000,00. Dengan kedua harga ini, kamu bisa menentukan harga jual misalnya Rp280.000,00.
2. Untuk Memperlihatkan Keuntungan
Masih menggunakan lustrasi yang ada di atas, kamu juga dapat mengetahui apakah kamu akan mendapatkan keuntungan atau tidak. Kamu juga bisa melihat seberapa banyak untung yang didapatkan dari harga jual yang telah kamu tentukan sebelumnya. Misalnya kamu telah mengambil keputusan untuk menjual produk dengan harga Rp280.000,00.
Kalau biaya produksi per unit kamu adalah Rp250.000,00, maka kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp30.000,00. Jumlah ini didapatkan dari biaya produksi per unit dikurangi pendapatan per unit. Melihat hal ini bahkan kamu jadi bisa memperkirakan pendapatan per kuartal atau per tahun yang akan kamu dapatkan.
3. Untuk Memperlihatkan Keadaan Perusahaan
Selain kedua poin di atas, kamu juga dapat melihat keadaan perusahaan kamu secara garis besar. Masih dengan ilustrasi yang sama, yaitu biaya produksi per unit adalah Rp250.000,00 dan harga jual produk adalah Rp280.000,00. Kamu jadi bisa melihat bahwa keadaan perusahaan kamu masih tergolong sehat.
Sehat atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari keuntungan yang didapatkan. Meskipun keuntungan hanyalah salah satu faktor penentu, tetapi kamu bisa tenang saat profit yang kamu dapatkan melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.
4. Untuk Bahan Pertimbangan Keputusan
Saat harga jual dari produk kamu sudah sesuai dan berada di atas biaya produksi, memang terlihat bahwa kamu akan mengalami keuntungan yang luar biasa. Namun kerugian juga bisa terjadi pada masa-masa yang sulit, bukan? Saat penjualan kamu mengalami penurunan dan harga jual dari produkmu tidak lagi menjadi relevan, kamu bisa mengambil keputusan untuk menyelamatkan bisnismu.
Baca Juga: 10 Strategi Pengambilan Keputusan yang Efektif
Kamu bisa memotong biaya produksi dengan mengurangi produksi misalnya. Kamu bisa menurunkan harga jual produk atau mengambil keputusan genting lainnya yang dapat membuat keadaan bisnis kamu menjadi stabil bahkan kembali ke posisi yang semula.
Jadi, Apa itu Biaya Produksi Per Unit?
Biaya produksi per unit atau per produk adalah biaya yang dihabiskan oleh perusahaan saat mereka memproduksi suatu barang atau jasa. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perhitungan ini adalah perhitungan yang sangat penting untuk dilakukan suatu bisnis atau perusahaan, bahkan sebelum mereka mulai melakukan bisnis mereka. Perhitungan ini akan menunjukkan dengan detail mengenai biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan selama proses produksi berlangsung.
Biaya produksi per unit ini terdiri dari dua komponen penting, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Jika tidak familier dengan istilah biaya produksi per unit, kamu juga bisa mengartikannya sebagai modal yang perlu kamu keluarkan sebagai penjual untuk membuat satu barang atau jasa. Biaya tetap adalah biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan, yang jumlah biayanya tidak berubah.
Biaya variabel adalah kebalikan dari biaya tetap, di mana biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya yang akan berubah. Kalau bahan baku produksi berubah dan nilai barang atau jasa berubah, maka biaya variabel juga akan berubah. Biaya produksi per unit dihasilkan dari jumlah total biaya tetap dan biaya variabel, yang akan dibagi dengan total unit yang diproduksi selama satu periode proses produksi.
Rumus dari biaya produksi per unit dapat dilihat sebagai berikut.
Biaya produksi per unit = (biaya tetap + biaya variabel) / total unit yang diproduksi
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per Unit?
Jadi bagaimana cara kamu menghitung biaya produksi per unit? Berikut ini adalah cara menghitung biaya produksi per produk yang kamu buat.
1. Catat Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Sebelum kamu mulai menghitung, pastikan kamu mencatat semua pengeluaran yang dikeluarkan. Pisahkan berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel. Contoh dari biaya tetap adalah sebagai berikut:
- Depresiasi.
- Amortisasi.
- Biaya sewa (tempat atau mesin).
- Beban bunga.
- Gaji.
- Pajak properti.
- Biaya utilitas (listrik, gas, telepon, internet).
- Dan lain-lain.
Contoh biaya variabel atau biaya yang berubah adalah sebagai berikut:
- Bahan baku.
- Bahan kemasan.
- Gaji per jam.
- Biaya pengiriman .
- Perlengkapan produksi.
- Biaya transaksi kartu kredit.
- Dan lain-lain.
2. Tentukan Banyak Unit yang Diproduksi
Hitunglah biaya yang kamu miliki dan hitung jumlah produk yang bisa kamu produksi. Pastikan uang yang dikeluarkan dan jumlah produk yang dihasilkan, layak untuk kamu lakukan. Tentukan berapa banyak produk yang akan kamu dan tim produksi selama satu bulan. Misalnya kamu ingin membuat 20 tas per bulan, berarti biaya yang sudah kamu tuliskan sebelumnya adalah jumlah biaya untuk produksi 20 tas per bulan.
3. Lakukan Perhitungan
Setelah semua biaya tetap dan biaya variabel dituliskan. Setelah kamu menentukan jumlah produk atau unit yang akan kamu produksi. Kini saatnya untuk melakukan perhitungan. Mari kita andaikan dengan keterangan per bulan berikut ini.
- Total biaya tetap: Rp10.000.000,00
- Total biaya variabel: Rp30.000.000,00
- Jumlah produk: 20 tas
Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Biaya produksi per unit = biaya tetap + biaya variabel total unit yang diproduksi
Biaya produksi per unit = Rp10.000.000,00 + Rp30.000.000,00 / 20
Biaya produksi per unit = Rp40.000.000,00 / 20 = Rp2.000.000,00
Jadi biaya produksi per unit kamu adalah Rp2.000.000,00.
Kamu bisa menjadikan penjelasan di atas sebagai patokan untuk kamu yang baru saja belajar. Baca kembali jika ada yang kamu lupakan atau lewatkan supaya proses perhitungan yang kamu lakukan tidak salah. Sebenarnya, jika informasi dan penjelasan yang dibawakan lengkap dan detail, kamu bisa mengertinya dengan mudah, bukan? Seperti penjelasan di atas misalnya. Apabila kamu ingin belajar lebih lagi mengenai produksi dan cara mengaturnya, kamu bisa daftar kursus online bersama GreatNusa sekarang!
Terdapat berbagai macam kursus yang bisa kamu ikuti secara gratis. Materi yang dibawakan tentunya disiapkan oleh seorang ahli di bidangnya, seperti halnya materi manajemen operasional. Dapatkan lebih banyak topik kursus lainnya yang kamu butuhkan, hanya di GreatNusa! Semoga penjelasan di atas, membuat kamu mengerti cara menghitung biaya produksi per unit.
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Memahami Apa itu Jiwa Kepemimpinan dan Cara Melatihnya
By greatnusa • 3 Februari 2023
Akuntansi Biaya: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Penerapannya
By greatnusa • 13 Februari 2023
15 Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi dan Kualifikasinya
By greatnusa • 29 Maret 2023
Digital Marketing: Pengertian, Keunggulan, Jenis, dan Tujuannya
By greatnusa • 29 Maret 2023
Public Speaking: Pengertian, Contoh, Serta Pertanyaan yang Sering Diajukan
By greatnusa • 6 Februari 2023
Brand Positioning: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menentukannya
By greatnusa • 30 Maret 2023