Participative Leadership: Pengertian, Tujuan, Ciri, Serta Cara Menerapkannya
Participative leadership adalah model kepemimpinan yang ideal untuk diterapkan pada masa kini. Mengapa demikian? Temukan jawabannya dalam artikel ini!
By greatnusa • 1 Februari 2023
Bagikan Artikel
Tidak jarang pemimpin merasa terancam apabila memiliki anak muda yang berani berpendapat dalam anggota timnya. Pemimpin harus menanggalkan sikap tersebut dan mulai menerapkan participative leadership. Apalagi generasi milenial dan gen-Z kini tengah mendominasi lingkungan kerja pada masa kini. Maka dari itu, dibutuhkan participative leadership dalam organisasi yang cocok untuk generasi mudah masa kini. Alasan generasi tersebut lebih cocok berada dalam participative leadership adalah karena mereka dapat memberikan ide segar yang mungkin dapat mengubah sudut pandang kamu.
Lantas, apakah participative leadership itu? Bagaimana ciri-ciri dan langkah penerapannya di dunia kerja? Temukan jawabannya melalui bacaan artikel yang menarik di bawah ini.
Pengertian Participative Leadership
Kepemimpinan partisipatif alias participative leadership adalah model kepemimpinan yang mengajak anggota tim untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan. Pemimpin tidak menentukan keputusannya sendiri, tetapi mengajak para anggotanya untuk memberikan masukan, ide, dan pendapatnya.
Pemimpin partisipatif menyadari bahwa anggota timnya mempunyai aspirasi dan ide yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan akhir tetap menjadi tanggung jawab pemimpin untuk menentukannya. Dalam model kepemimpinan ini, pemimpin fokus membangun hubungan dan kolaborasi bersama anggotanya.
Tujuan Participative Leadership
Participative leadership tidak hanya bertujuan agar kamu diterima oleh anggota tim. Justru ada tujuan besar yang bisa dicapai melalui penerapan participative leadership. Apa saja?
1. Meningkatkan Keterlibatan
Barangkali kamu menemukan anggota yang pasif dan malu untuk mengutarakan pendapatnya. Participative leadership bertujuan untuk mengikutsertakan seluruh anggota dalam mengambil keputusan. Anggota akan lebih percaya terhadap perubahan yang ingin diwujudkan perusahaan karena mereka sendiri terlibat dalam pembuatan keputusan.
2. Membangkitkan Semangat Kerja
Kamu pun bisa mendorong semangat anggota melalui participative leadership. Model kepemimpinan ini membuat anggota menyadari peran mereka sebagai bagian dari tim. Anggota pun akan merasa bahwa mereka memiliki pengaruh di dalamnya. Semangat kerja mereka dapat meningkat karena dipimpin oleh pemimpin partisipatif.
3. Mendorong Kolaborasi dan Mengurangi Kompetisi
Tentu saja kamu ingin setiap anggota bisa berkolaborasi tanpa harus berkompetisi satu sama lain. Tujuan ini bisa diwujudkan melalui participative leadership. Ketika anggota tim dilibatkan dalam pengambilan keputusan, suasana lingkungan kerja menjadi lebih positif karena anggotanya saling berkolaborasi satu sama lain. Mereka bahkan tidak menganggap rekan kerjanya sebagai kompetitor, tetapi partner untuk mencapai tujuan bersama.
Baca juga: Training and Development: Tujuan Serta Manfaat Mengikutinya
4. Membentuk Anggota Tim yang Mandiri
Partisipasi dalam pengambilan keputusan dapat mendorong kemandirian anggota. Mereka sudah mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terjadi perubahan serta langkah menerapkannya tanpa harus disuruh. Pasalnya, mereka sendiri yang menentukan ide tersebut sehingga bisa beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan.
5. Melahirkan Solusi Kreatif
Kepemimpinan partisipatif dapat melahirkan kreativitas dalam penyelesaian masalah. Setiap anggota tim memberikan pendapat dan ide yang berbeda karena masing-masing orang memiliki pemikiran yang unik. Apabila satu solusi tidak berhasil, mereka bisa mencoba solusi lainnya sehingga masalah dapat diselesaikan secara efektif. Anggota tim pun bisa saling belajar melalui pendapat satu sama lain.
6. Mempertahankan Anggota Tim
Bukan hanya kompensasi yang membuat anggota bertahan dalam pekerjaannya. Mereka juga bertahan karena pemimpin yang mau menghargai pendapat dan kontribusinya. Perusahaan pun bisa mengurangi biaya pergantian karyawan dan menghemat lebih banyak waktu karena tidak perlu melakukan rekrutmen.
Ciri-Ciri Participative Leadership
Participative leadership terlihat dari sikap dan perilaku pemimpinnya. Ada lima karakteristik yang menggambarkan participative leadership. Begini penjelasannya.
1. Komunikatif
Komunikasi merupakan aspek penting dalam kepemimpinan partisipatif. Komunikasi antara pemimpin dan anggota berguna agar ide serta pendapat bisa diutarakan secara lancar dan jelas tanpa konflik pendapat. Karakteristik ini juga menghasilkan lingkungan kerja yang lebih produktif.
Baca juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
2. Berpikir Terbuka
Kepemimpinan partisipatif haruslah memiliki seorang pemimpin yang inklusif. Mereka harus berpikiran terbuka terhadap segala bentuk nasihat dan saran yang diutarakan oleh anggotanya. Seluruh pendapat mereka sangat membantu perkembangan perusahaan atau organisasi. Sikap ini juga dapat meningkatkan semangat kerja anggota, terutama jika kamu mempertimbangkannya untuk diimplementasikan dalam perusahaan.
3. Ingin Tahu Pendapat Orang Lain
Kepemimpinan partisipatif selalu berusaha untuk mencari solusi inovatif dalam penyelesaian masalah. Pemimpin harus memiliki sifat ingin tahu yang mendorongnya untuk menanyakan pendapat orang lain. Mereka tidak pernah melewatkan ide dari anggotanya dan selalu mencari cara baru untuk mendapatkan solusi atas setiap permasalahannya.
4. Kolaboratif
Model kepemimpinan partisipatif selalu mengajak seluruh anggotanya untuk saling berkolaborasi. Pemimpin harus berusaha untuk menghubungkan ide dari orang yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan. Kombinasi dari perspektif dan pengalaman yang berbeda tentu akan membuahkan hasil kerja yang luar biasa dan belum pernah dicapai sebelumnya.
5. Menerima Masukan dan Saran
Kepemimpinan partisipatif selalu mendorong anggotanya untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. Alhasil, pemimpin harus menerima masukan dan saran serta menentukan keputusan terbaik dalam bekerja. Kepercayaan yang diberikan pemimpin kepada anggotanya dalam menemukan solusi akan memotivasi mereka. Anggota tim pun percaya bahwa pendapat dan kemampuan mereka telah diakui sehingga mereka termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
Cara Menerapkan Participative Leadership
Kepemimpinan partisipatif tidak lahir begitu saja dalam diri manusia. Kamu harus menerapkan model kepemimpinan ini hingga tertanam dalam dirimu. Bagaimana cara menerapkan participative leadership?
1. Menulis Saran dan Ide yang Diajukan
Setiap ide atau saran pasti memiliki nilai tersendiri, terlepas dari ide tersebut bisa diterapkan atau tidak. Catatlah semua ide masukan dan gagasan yang diberikan selama proses pengambilan keputusan. Semua ide tersebut pasti berguna pada masa depan meski belum berguna pada saat ini. Namun, kamu harus menjelaskan alasan ide mereka tidak cocok digunakan pada saat ini serta kemungkinan untuk menerapkannya pada masa depan.
2. Mengadakan Rapat secara Efisien
Tentu kamu tidak ingin membuang waktu untuk terlibat dalam rapat tanpa hasil yang jelas. Aturlah pertemuan atau rapat seefisien mungkin agar tujuannya tetap tercapai. Apabila ada masalah khusus yang muncul dan tidak terkait topik utama, catatlah dahulu untuk dibahas di luar waktu pertemuan nantinya. Langkah ini sangat berguna untuk mempercepat pengambilan keputusan dan membuat pertemuan yang lebih efektif.
Baca juga: Manajemen Data: Pengertian, Contoh, Serta Tujuannya dalam Perkembangan Bisnis
3. Melibatkan Orang yang Tepat
Rapat juga akan berjalan efektif apabila kamu melibatkan orang yang tepat. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui akar masalah terlebih dahulu agar bisa menentukan orang yang harus terlibat di dalamnya.
Selain menerapkan tiga langkah di atas, kamu perlu mempelajari cara membangun hubungan yang baik bersama anggota tim. Alasannya, karena kunci keberhasilan participative leadership terletak pada kepercayaan anggota yang besar terhadap pemimpinnya.
Ikutilah Xclass – The Art of Being A Great Leader untuk mempelajari cara efektif dalam memotivasi anggotamu. Kamu akan berkesempatan untuk mengikuti diskusi berdasarkan studi kasus yang sudah ada sehingga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Asah kemampuan leadership kamu melalui kelas kepemimpinan bersama GreatNusa.
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Self Efficacy: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Manfaatnya
By greatnusa • 19 Februari 2023
Data Mining: Pengertian, Fungsi, Contoh, serta Metode-Metodenya
By greatnusa • 11 Februari 2023
Pendekatan Waterfall dalam Manajemen Proyek
By greatnusa • 4 Februari 2023
Apa Itu Kerja Remote Selama WFH?
By greatnusa • 29 Maret 2023
Marketing Communication Adalah: Definisi, Bentuk dan Manfaatnya
By greatnusa • 27 April 2023
Digital Marketing Channel: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
By greatnusa • 8 Februari 2023