KNOWLEDGE

7 Tips Belajar Bahasa Jepang Pemula yang Efektif

By greatnusa30 Januari 2023

Bagikan Artikel

7 Tips Belajar Bahasa Jepang Pemula yang Efektif

Bekal kemampuan berbahasa asing jadi modal berharga untuk memperoleh karier cerah di masa depan. Apalagi, kalau kamu menguasai bahasa yang populer seperti bahasa Jepang. Kabar baiknya, ada metode belajar bahasa Jepang pemula yang bisa kamu praktikkan sendiri di rumah. 

Menguasai bahasa Jepang dengan cara belajar autodidak bukanlah hal yang mustahil. Apalagi, saat ini ada banyak sarana pendukung yang bisa kamu manfaatkan. Lewat cara belajar seperti ini, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk upaya upgrade kemampuan. 

7 Tips Belajar Bahasa Jepang Pemula

Nah, penasaran dengan metode belajar bahasa Jepang yang dapat kamu praktikkan di rumah? Berikut ini adalah 7 tips yang perlu kamu perhatikan: 

1. Pahami Sistem Huruf dalam Bahasa Jepang

Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Jepang mempunyai 3 sistem huruf. Kamu pun perlu memahami ketiganya. Alasan utamanya adalah karena pemakaian ketiga sistem aksara tersebut saling berkaitan. Bahkan, tak menutup kemungkinan kalau orang Jepang menggunakan sistem huruf yang berbeda secara bersamaan.  

  • Kanji. Huruf kanji merupakan jenis aksara yang tertua dalam sistem huruf Jepang. Kanji merupakan sistem aksara yang merupakan hasil adopsi dari aksara Hanzi dari Tiongkok. Hanya saja, huruf-huruf kanji punya bentuk yang lebih sederhana dibandingkan Hanzi. 
  • Hiragana. Berbeda dengan kanji, hiragana merupakan sistem huruf asli dari Jepang. Awalnya, hiragana hanya digunakan oleh para wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaannya pun meluas dan sejak awal abad ke10, hiragana dipakai oleh masyarakat dari berbagai kalangan. 

Kemunculan huruf hiragana terjadi karena kesulitan masyarakat Jepang dalam membaca huruf kanji. Hiragana mempunyai bentuk yang dinamis dan biasa digunakan untuk penulisan kata-kata asli dalam bahasa Jepang. Dalam sistem huruf Jepang, terdapat sebanyak 46 huruf hiragana. 

  • Katakana. Sistem huruf katakana merupakan sistem yang berfungsi sebagai pelengkap. Keberadaannya, lagi-lagi terjadi karena banyak orang Jepang yang punya kesulitan dalam memahami huruf kanji. Dalam perkembangannya, katakana dipakai oleh masyarakat Jepang dalam menuliskan kata-kata serapan. 

Keberadaan 3 sistem huruf tersebut membuat bahasa Jepang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Namun, kamu bakal memiliki kebanggaan tersendiri ketika berhasil menguasainya.  

2. Bangun Kosakata Bahasa Jepang Sedikit demi Sedikit

Setelah mengetahui sistem huruf dalam bahasa Jepang, kamu perlu membangun kosakata sedikit demi sedikit. Sebagai langkah awal, kamu dapat mempelajari kosakata yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah: 

  • Sekolah : gakkoo
  • Sekolah dasar: shougakkou 
  • SMP : Chuugakkou
  • Universitas : daigaku
  • Presiden : daitouryou
  • Keluarga : kazoku
  • Saudara kandung : kyoudai
  • Daging sapi : gyuuniku
  • Daging ayam : toriniku
  • Telur : tamago

Baca Juga: Apa Itu Personal Branding dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?

3. Pahami Cara Pelafalan Bahasa Jepang

Tak hanya kosakata, kamu perlu tahu kalau pelafalan kata-kata dalam bahasa Jepang beda dengan bahasa lain. Beberapa petunjuk yang dapat kamu perhatikan terkait aturan pelafalan bahasa Jepang di antaranya adalah: 

  • Bunyi panjang dan pendek. Ada bunyi vokal yang dibaca panjang dan pendek. Kedua cara pelafalan itu menimbulkan makna kata yang berbeda. Sebagai contoh, obasan (bibi) dan obaasan (nenek). 
  • Bunyi konsonan N. Huruf N dalam bahasa Jepang bisa dibaca menjadi huruf [m], [ng], atau tetap dibaca [n] dengan memperhatikan konsonan yang mengikutinya. Contoh sanpo dibaca sampo, sanmai dibaca sammai, dan lain-lain. 
  • Cara melafalkan bunyi dengan konsonan yang mirip
  • Dan lain sebagainya

Untuk membantu kamu dalam memahami cara pelafalan tersebut, ada aplikasi smartphone yang bisa dimanfaatkan. Aplikasi tersebut adalah Learn Japanese Phrases yang tersedia untuk platform Android serta iOS.

4. Menonton Anime Jadi Cara Belajar Bahasa Jepang yang Asyik, Lho!

Untuk membantu kamu dalam menguasai kosakata bahasa Jepang serta cara pelafalannya, ada metode belajar menyenangkan menarik dan menyenangkan. Kamu bisa memanfaatkan waktu senggang untuk belajar bahasa Jepang pemula lewat menonton anime. 

Ada banyak pilihan anime yang bisa kamu tonton. Beberapa rekomendasi anime tersebut di antaranya adalah: 

  • One Piece
  • Kimi No Na Wa
  • Pokemon
  • Azumanga Daioh
  • Naruto

Saat menonton anime, usahakan untuk tidak membaca subtitle. Dengan begitu, kamu punya kesempatan untuk bisa memahami cara pelafalan serta kosakata yang diucapkan karakter dalam anime.

Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital

5. Pelajari Partikel Dasar Bahasa Jepang

Cara selanjutnya yang perlu kamu ikuti dalam proses belajar bahasa Jepang pemula adalah partikel dasar. Bahasa Jepang mempunyai aturan yang disebut partikel. Kegunaannya adalah untuk menghubungkan kata sehingga menjadi satu kesatuan dalam sebuah kalimat. Fungsinya mirip dengan preposisi yang ada dalam bahasa Indonesia. 

Kamu perlu menggunakan partikel ketika ingin menunjukkan tempat, waktu, arah, dan semacamnya. Total ada sebanyak 188 partikel dalam bahasa Jepang. Untuk bisa menguasai bahasa Jepang, kamu perlu mengenal semua partikel tersebut. Namun, kalau masih dalam tahap pemula, kamu perlu mengutamakan penguasaan partikel dasar seperti: 

  • は (wa). Partikel ini berfungsi sebagai penunjuk subjek atau topik dalam sebuah kalimat. Selain itu, pemakaiannya juga bisa kamu lakukan ketika membandingkan 2 hal yang saling berlawanan. 
  • も (mo). Fungsi partikel mo mirip dengan kata juga dalam bahasa Indonesia. 
  • か (ka). Kamu perlu menambahkan partikel ka ketika mengucapkan kalimat pertanyaan. Fungsinya, mirip dengan kata 'apakah?' atau 'kah?' dalam bahasa Indonesia.
  • が (ga). Partikel berguna untuk penegasan kata subjek dalam sebuah kalimat. Selain itu, kamu bisa pula menggunakan partikel ga selayaknya kata tetapi. 
  • を (o). Ada pula partikel o yang fungsinya menghubungkan objek dengan kata kerja. 

6. Struktur Bahasa Jepang

Kalimat dalam bahasa Jepang mempunyai berbagai struktur yang berbeda-beda. Kamu perlu memahaminya untuk bisa fasih dalam melafalkan kata-kata dalam bahasa Jepang. Contoh struktur tersebut di antaranya adalah: 

  • Kalimat kata kerja. Kalimat ini bisa kamu ucapkan dengan struktur sebagai berikut: 

Unsur + Partikel + Predikat (Kata Kerja) + masu. Unsur bisa berupa subjek, objek, keterangan, atau topik. Sementara itu, masu merupakan tambahan kata. Contoh pemakaiannya adalah 私 は 本 を 読みます。 (Watashi wa hon o yomimasu) yang memiliki arti, saya membaca buku. 

  • Kalimat kata sifat. Pemakaian struktur kalimat ini adalah untuk memperlihatkan kondisi subjek. Struktur penulisannya adalah sebagai berikut: unsur (kata benda) + wa + predikat (kata sifat) + desu. Contoh pemakaiannya, これ は おいしーい です (kore wa oishi ̄ idesu) yang artinya ini enak. 

7. Belajar tentang Dasar Berekspresi dan Salam

Terakhir, kamu perlu mengerti kalimat yang sering digunakan sehari-hari beserta pelafalannya. Kalimat-kalimat tersebut di antaranya adalah: 

  • Haijimemashite: Senang bertemu kamu
  • Watashi no namae wa Joko desu : Nama saya Joko
  • Douzo yoroshiku onegaishimasu : Saya senang bertemu kamu
  • Konnichiwa : Selamat sore
  • Konbanwa : Selamat petang
  • Oyasumi atau Oyasumi nasai : Selamat tidur
  • Sayonara : Selamat tinggal
  • Atodene : Sampai jumpa lagi
  • Arigato gozaimasu : Terima kasih banyak

Baca Juga: Apa itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya? Bagaimana Cara Kerjanya?

Itulah tips yang dapat kamu praktikkan untuk mempelajari bahasa Jepang. Sebagai pelengkap, kamu bisa pula memanfaatkan kesempatan belajar bahasa Jepang sendiri dengan memanfaatkan kursus online di GreatNusa. Lewat kursus tersebut, kamu bisa belajar bahasa Jepang pemula secara lancar dan memahaminya dengan benar. 

Semoga bermanfaat, ya. 

Bagikan Artikel


user-avatar-default

GreatNusa

Digital lifelong learning platform for Indonesia’ future leaders. We believe that every citizen has the rights to earn qualified education.

facebook
linkedin
instagram
youtube
tiktok