Apa Saja Unsur-Unsur Manajemen Risiko
4 unsur unsur manajemen risiko, mulai dari identifikasi risiko, pemantauan, hingga evaluasi. Cari tahu juga mengenai tujuan manajemen risiko di sini!
By greatnusa • 20 Februari 2023
Bagikan Artikel
Manajemen risiko adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan. Unsur-unsur manajemen risiko sangat penting untuk diperhatikan agar perusahaan dapat mengelola risiko yang dihadapinya dengan baik.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari mengenai apa itu manajemen risiko secara lebih mendalam, mulai dari pengertian hingga unsur-unsur manajemen risiko. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan penjelasan mengenai proses manajemen risiko. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Manajemen Risiko?
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi risiko keuangan, strategis, hukum, dan keamanan terhadap modal dan pendapatan sebuah organisasi. Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko tersebut dan memastikan bahwa organisasi tetap dapat beroperasi dengan efisien.
Program manajemen risiko yang sukses dapat membantu organisasi mempertimbangkan berbagai risiko yang dihadapinya. Manajemen risiko yang baik juga dapat membantu memeriksa hubungan antara risiko dan dampak berjenjang yang dapat ditimbulkannya pada tujuan strategis organisasi.
Di dalam manajemen risiko, sebuah peristiwa dapat dikategorikan ke dalam dua tipe: peristiwa buruk dapat dikategorikan sebagai risiko, sedangkan peristiwa baik dikategorikan sebagai peluang. Peristiwa positif memang merupakan peluang yang dapat meningkatkan nilai bisnis, tetapi juga dapat merusak organisasi jika tidak diambil dan dikelola dengan baik.
Memang, setiap program manajemen risiko tidak bertujuan untuk menghilangkan semua risiko, melainkan untuk mempertahankan dan menambah nilai organisasi dengan membuat keputusan risiko yang cerdas. Oleh karena itu, makin baik manajemen risiko yang dimiliki, maka makin baik pula peluang sebuah organisasi untuk lebih sukses.
Baca Juga: 4 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Bisnis
Apa Saja Tujuan Manajemen Risiko?
Manajemen risiko merupakan proses penting yang dilakukan oleh organisasi untuk mengelola dan mengatasi risiko yang dihadapi. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari manajemen risiko.
1. Mengurangi Potensi Kerugian
Tujuan utama dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin terjadi dari suatu risiko. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara efektif, organisasi dapat meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi dan, jika risiko sampai terjadi, mengambil langkah yang bijak untuk mengatasinya.
2. Memastikan Keputusan yang Tepat
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak dalam mengatasi sebuah risiko yang terjadi. Dengan mengetahui sumber dan dampak potensial dari risiko, organisasi dapat membuat keputusan yang didasarkan pada fakta dan analisis sehingga dapat meminimalisir dampak yang terjadi sebaik mungkin.
3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko dengan efisien dan efektif. Hal ini dapat dicapai dengan mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang sesuai dan mengawasi risiko secara teratur. Ketika organisasi sadar bahwa risiko yang akan dihadapi dapat diatasi dan diminimalisir dampaknya, maka mereka dapat lebih fokus bekerja sehingga efisiensi dan efektivitasnya meningkat.
4. Memastikan Tujuan dan Sasaran Dapat Dicapai
Manajemen risiko memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan meminimalkan dampak dari risiko yang dihadapi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi dapat terus beroperasi serta berkembang dengan lebih aman dan stabil.
Baca Juga: Manajemen Stress: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Melakukannya
Apa Saja Unsur-Unsur Manajemen Risiko?
Manajemen risiko harus sistematis, terstruktur, kolaboratif, dan lintas departemen agar efektif. Berikut ini adalah unsur-unsur manajemen risiko yang harus diperhatikan ketika melakukan prosesnya.
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah proses mendokumentasikan potensi risiko dan kemudian mengkategorikan risiko aktual yang dihadapi organisasi. Total dari risiko potensial dan aktual terkadang disebut sebagai risk universe. Penting untuk secara sistematis mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi karena ini dapat mengurangi kemungkinan sumber risiko potensial yang terlewatkan.
Saat mengidentifikasi risiko, penting juga untuk memikirkan tidak hanya risiko yang dihadapi organisasi saat ini, tetapi juga risiko yang kemungkinan akan muncul di masa depan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan konfigurasi ulang bisnis, risk universe juga akan mengalami perubahan.
2. Analisis Risiko
Setelah risiko diidentifikasi, selanjutnya risiko-risiko tersebut perlu dianalisis. Penting untuk memahami ruang lingkup risiko dan hubungan antara risiko dengan berbagai faktor dalam organisasi. Untuk menentukan tingkat keparahan dan keseriusan risiko, perlu dilihat berapa banyak fungsi bisnis yang dipengaruhi oleh risiko tersebut. Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti jika sampai terjadi dan ada risiko yang hanya akan menimbulkan gangguan kecil dalam analisis.
Dalam lingkungan manajemen risiko, analisis ini harus dilakukan secara manual. Saat solusi manajemen risiko diterapkan, salah satu langkah dasar terpenting adalah memetakan risiko ke berbagai dokumen, kebijakan, prosedur, dan proses bisnis. Ini berarti bahwa sistem sudah memiliki kerangka kerja manajemen risiko yang dipetakan yang akan mengevaluasi risiko dan memberitahu dampak luas dari setiap risiko.
3. Pengendalian Risiko
Setiap risiko perlu dihilangkan atau dikendalikan sebanyak mungkin. Kembangkan rencana pengendalian risiko untuk menghilangkan atau menahan setiap risiko sebanyak mungkin. Dimulai dengan risiko dengan prioritas tertinggi, manajemen harus bekerja untuk mengatasi ancaman (atau setidaknya menguranginya) sehingga risiko tidak lagi mengancam keberlangsungan organisasi.
Strategi mitigasi risiko yang dilakukan setidaknya harus mencakup hal-hal berikut:
- Hindari risiko: hentikan aktivitas yang menyebabkan risiko.
- Kurangi risiko: ambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa yang merugikan.
- Berbagi risiko: ambil asuransi untuk menanggung risiko atau setuju secara kontraktual dengan pihak lain untuk berbagi potensi biaya pemulihan.
- Terima risikonya: akui bahwa jika ancaman terjadi, organisasi harus menanggung konsekuensinya dan bersiap dengan rencana darurat.
Menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien sangat penting pada proses ini dan harus dilakukan tanpa mengganggu operasi harian.
4. Pemantauan dan Evaluasi
Secara teratur pantau, lacak, dan tinjau hasil mitigasi risiko yang dilakukan untuk menentukan apakah yang dilakukan sudah baik atau perlu adanya perubahan. Tim manajemen risiko harus memulai kembali dengan proses baru jika strategi manajemen risiko yang diterapkan tidak dapat diterapkan.
Baca Juga: Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
Hindari memberikan reaksi impulsif dan panik ketika hendak memperbaiki masalah. Sebaliknya, perspektif yang jelas dan tenang akan membuat kamu lebih siap untuk meminimalkan bahaya dari ancaman risiko dan untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
Apakah penjelasan unsur-unsur manajemen di atas dapat dimengerti? Jika kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai topik ini, langsung saja ikuti kursus-kursus yang ada di GreatNusa. Melalui kursus GreatNusa, kamu akan diajarkan oleh para profesional dan ahli di setiap bidangnya. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
5 Cara Memulai Bisnis dari Nol Hingga Menjadi Sukses
By greatnusa • 5 Mei 2023
3 Fungsi Manajemen Proyek Dalam Sebuah Perusahaan
By greatnusa • 21 Februari 2023
Manajemen Rantai Pasokan: Definisi, Elemen, Cara Kerja dan Contohnya
By greatnusa • 15 Februari 2023
10 Strategi Pengambilan Keputusan yang Efektif
By greatnusa • 24 Januari 2022
4 Perbedaan Kinerja dan Produktivitas dalam Dunia Kerja
By greatnusa • 16 Februari 2023
Value Proposition: Pengertian, Cara Membuat, Serta Elemen-elemen di Dalamnya
By greatnusa • 4 Februari 2023