3 Tingkatan Piramida Manajemen dan Contohnya
Piramida manajemen dapat membantu sebuah organisasi atau perusahaan untuk berjalan sesuai visi dan misi. Simak penjelasannya di artikel ini.
By greatnusa • 8 Desember 2021
Bagikan Artikel
Tingkatan jabatan dalam manajemen atau piramida manajemen adalah komponen krusial dalam sebuah perusahaan. Alasan utamanya adalah tidak semua orang mampu sekaligus menguasai berbagai keahlian manajemen. Selain itu, setiap pekerjaan yang dijalankan sesuai dengan uraian jabatan berkontribusi pada kelancaran operasional perusahaan.
Jumlah pelaku manajemen pada setiap level berbeda, menyerupai piramida. Piramida manajemen ini menjelaskan jumlah tenaga kerja pada tiap level: paling banyak pada tingkat pertama (First Level), dan paling sedikit di tingkat atas (Top Level).
Apa Itu Piramida Manajemen?
Definisi manajemen menurut Anang Firmansyah dalam buku "Pengantar Manajemen" (2018) adalah: proses perencanaan, koordinasi, memimpin, serta mengawasi kerja anggota organisasi dan sumber daya lainnya. Sedangkan manajer didefinisikan sebagai anggota organisasi yang punya tanggung jawab terhadap kualitas kerja anggota lainnya.
Baca Juga: 6 Unsur Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya
Tingkatan manajemen adalah pembagian level manajerial berdasarkan urutan seberapa berat wewenang serta beban pekerjaan masing-masing yang harus ditanggung. Sistem ini dibuat untuk memudahkan pembagian job desc agar setiap aktivitas perusahaan berjalan lancar.
Apa Saja Tingkatan Piramida Manajemen?
Ada tiga level manajemen yang umum dipakai saat ini, yaitu tingkat atas, menengah, dan pertama. Mulai dari tingkat pertama ke atas, jumlah pelaku manajemen makin sedikit. Sehingga, bila digambarkan akan menyerupai piramida. Berikut ini masing-masing fungsi dan contohnya:
1. Tingkat Atas (Top Level)
Manajemen Top Level disebut juga manajemen eksekutif. Tanggung jawab dan wewenang para manajer di level ini adalah yang paling berat. Fungsi manajemen eksekutif di antaranya:
- Menyusun visi dan misi perusahaan, baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang.
- Menyiapkan rencana dan kebijakan untuk pencapaian visi dan misi.
- Mengatur pekerjaan dan aktivitas para manajer di tingkat bawahnya.
- Mengumpulkan serta mengelola setiap sumber energi organisasi dan perusahaan, seperti aset tetap, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain.
- Bertanggung jawab atas pengembangan organisasi dan perusahaan.
Berikut adalah contoh jabatan pada manajemen tingkat atas:
- CEO (Chief Executive Officer).
- Direktur Utama.
- CFO (Chief Financial Officer).
- Presiden Direktur (Presdir).
- Wakil Presdir.
- COO (Chef Operational Officer).
2. Tingkat Menengah (Middle Level)
Level menengah pada piramida manajemen adalah para manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan perencanaan yang telah dibuat oleh manajemen tingkat atas. Fungsi manajemen ini adalah:
- Menghubungkan manajemen top level dengan manajemen di tingkat pertama.
- Menginterpretasikan setiap kebijakan yang telah disusun oleh manajemen top level, kemudian meneruskannya ke manajemen di bawahnya.
- Mengatur aktivitas dalam masing-masing unit kerja atau departemen.
- Melaksanakan proses rekrut tenaga kerja, termasuk seleksi dan penempatan.
- Memotivasi tenaga kerja untuk menjalankan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
- Mengawasi dan memberi pengarahan di unit kerja atau departemen masing-masing.
Baca Juga: Bidang Bidang Manajemen Dalam Perusahaan dan Fungsinya
Beberapa contoh jabatan manajerial di middle level adalah:
- General Manager.
- Factory Manager.
- Regional Manager.
- Division Manager.
- Plant Manager.
3. Tingkat Pertama (First Level)
Manajemen first level juga dikenal sebagai manajemen tingkat pertama, tingkat bawah, low level, atau pun first line. Jajaran manajer di level ini bertanggung jawab atas operasional harian. Fungsi-fungsi yang dijalankan antara lain:
- Mempelajari keluhan dan masalah tenaga kerja operasional sebelum diteruskan ke manajemen tingkat menengah.
- Mengontrol sumber energi organisasi atau perusahaan agar tidak boros.
- Membantu manajemen di level menengah dalam merekrut dan menyeleksi calon tenaga kerja baru.
- Menjaga standar kualitas operasional.
- Memberikan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman untuk para pekerja operasional.
- Memotivasi tenaga kerja operasional agar betah dan bekerja sebaik mungkin.
- Menjaga kestabilan keluaran produk agar selaras dengan yang telah direncanakan.
Di bawah ini beberapa contoh manajemen level pertama:
- Supervisor atau Mandor.
- Section Manager.
- Department Manager.
- Superintendent.
Nah, dengan adanya tingkatan piramida manajemen, pembagian tanggung jawab dan job description akan terstruktur dan jelas. Hal ini tentu akan mempengaruhi kesehatan operasional dan perkembangan perusahaan.
Bagi kamu yang ingin meningkatkan level jabatan ke posisi manajerial, khususnya di bidang akuntansi, GreatNusa menawarkan kursus Managerial Accounting yang bisa kamu ikuti gratis! Kamu akan mendapat gambaran keseluruhan tentang peran manajemen akuntansi dalam menentukan strategi bisnis.
Bagikan Artikel
Artikel Serupa
Ketahui 7 Contoh Profesionalisme dalam Lingkungan Kerja
By greatnusa • 5 Mei 2023
Produktivitas Kerja: Pengertian dan Cara Meningkatkannya
By greatnusa • 5 Mei 2023
Optimasi SEO Adalah: Pengertian, Faktor dan Teknik Optimasinya
By greatnusa • 26 Maret 2023
Business Development: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
By greatnusa • 21 Februari 2023
10 Strategi Penyelesaian Konflik dalam Dunia Kerja
By greatnusa • 29 Maret 2023
Inisiatif dalam Bekerja: Bagaimana Cara Meningkatkannya?
By greatnusa • 31 Maret 2023